Koneksi Antar Materi
Modul 1.1. Tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Oleh : ADE NIRYAN, S.PdCGP ANGKATAN 5DARI:KEC. TANDUN, KAB. ROKAN HULUPROV. RIAU TAHUN 2022
Tokoh Pendidikan yang dikenal dengan bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara
- Profil Bapak Ki Hajar Dewantara
Kisah Ki Hajar Dewantara, Pahlawan Pendidikan yang Bikin Marah Penjajah. Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta, ia lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Sejak tahun 1922 menjadi Ki HajarDewantara. Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Beliau Mendirikan Taman Siswa
Di sekolah ini juga, Ki Hajar Dewantara menumbuhkan kesadaran terhadap siswa bumiputera akan hak-hak mereka untuk mendapat pendidikan. Selain mendirikan sekolah, Ki Hajar Dewantara juga menciptakan semboyan pendidikan yang disebut Tut Wuri Handayani.
- Asas Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
- Dasar Pendidikan Yang Menuntun Menurut Ki Hajar Dewantara
KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya dalam hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam proses "menuntun", anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan "isi" dan "irama" dimana dalam mendidik anak harus mengikuti perkembangan zaman.
- Konsep Budi Pekerti Menurut Ki Hajar Dewantara
Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga.
Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).
Keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual).
Keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua.
Keluarga menjadi tempat berinteraksi sosial sehingga kemandirian dapat tercipta
Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya.
- Hal yang saya percaya tentang pendidikan,peserta didik dan pembelajan dikelas, sebelum saya memahami modul 1.1 Tentang Filosofi Pendidikan
- Pembelajaran yang diberikan hanya sebatas transfer ilmu
- Saya jarang melakukan pembelajaran yang menuntun anak untuk berbudi pekerti sesuai kodratnya. Karena saya fokus kepada perkembangan kognitif anak, semntara perkembangan afektif dan psikomotor anak sering saya abaikan.
- Pembelajaran yang saya sajikan juga tidak mendukung dengan kondisi lingkungan siswa dan jauh dari kondisi perkembangan zaman. yang seharusnya disesuaikan dengan perkemabangan zaman sesuai abad 21
- Pembelajaran yang saya berikan kurang berpihak pada anak, cendrung berjalan sesuai keinginan guru sehingga pembelajaran tidak menarik untuk siswa
- Perubahan pemikiran yang dieroleh setelah mempelajari modul 1.1 tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara
- Saya menyadari kekurangan saya selama ini dalam melakukan proses pendidikan. Yang memandang siswa sebagai objek, yang seharusnya siswa menjadi subjek dalam pembelajaran. Selain itu siswa seharusnya memegang kendali dalam pembelajaran, Guru hanya sebagai fasilitator sehingga akan terjadi pembejaran yang studen center
- Dunia anak adalah dunia permainan, sehingga pembelajaran seharusnya menarik bagi anak. sehingga tercipta pembelajaran yang memihak kepada anak/merdeka belajar
- Guru bertugas untuk menuntun dalam pembelajaaran sehingga guru berperan sebagai pamong dan siswa diberi kebebasan untuk berkreasi menurut kodratnya
- Hal-hal yang segera diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dikelas agar kegiatan pembelajaran mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara
- Merancang pembelajaran yang menyenangkan
- Menjadi fasilitator, motifator, sekaligus inspirasi bagi siswa
- Menuntun siswa untuk berbudi pekerti dan berkarakter yang baik sesuai dengan karakter pancasila.
- Menerapkan pembelajran studen center.
- Merancang pembelajaran yang mendukung sesuai kondisi lingkungan siswa.
- Menggunakan pemnelajaran sesuai perkembangan zaman . seperti merancang game pembelajaran sesuai perkembangan zaman abad 21