Wanita Selimut Laki-laki
Sepasang mahluk hadir dialam semesta berbeda perawakan mewarani kehidupan, saling melengkapi satu sama lain tetapi mereka selalu tak sama nalar berpikir, sifat bahkan watak pun berbeda. Ketika salah satunya disatukan pada suatu rasa yaitu “Cinta” keduanya memiliki tujuan yang sama karena rasa alat indra tidak dapat di bohongi, walaupun terbentuk oleh logika dan perasaan.
Bagaimana cara menyatukan keduanya yaitu adanya akal dan pikiran menjadi tumpuan bahwa di dunia ini perlunya kehidupan mewariskan pemikiran-pemikiran agar dapat mengubah peradabaan dunia secara bertahap dibalik banyak tantangan dan resiko.
Wanita diciptakan oleh tuhan bukan hanya sekedar melengkapi melainkan dapat menyeimbangkan kebutuhan bilogis meneruskan ekosistem populasi manusia, mahluk sensitif ada khas penuturan cara serta psikologis pun dapat memahami bahwa pada dasarnya dialah sosok seperti bunga apabila tidak dirawat dengan sepenuh hati maka hasil tidak seindah akan layu mati tidak tumbuh hijau lebat melukiskan warna-warni keindahan taman pemandangan.
kadang anggap sering menjadi pro kontrak karena adanya “Emansipasi Wanita” sebuah landasan meniggikan derajat wanita dipegang teguh.
Kacamata lain bahwa emansipasi wamita sebuah sistem bertujuan wanita tidak direndahkan,di tindas bahkan dipergunakan sebagai pemuas nasfu semata melainkan memulyakan dan mendapatkan kedudukan yang layak. Seringnya jaman semakin berkembang banyak figure-figure wanita menjadi sosok berperan penting di berbagai kalangan baik dalam pekerjaan,politik,pendidikan bahkan pemerintah. Kepekaan nya mampu mampu mengalakan keegoisaan dari sifat angkuhnya laki-laki yang ingin menang sendiri.
Laki-laki ? tidak dapat dipisahkan oleh sekuat-sekuatnya dan tanggung tetapi secara mental belum tentu sesuai, sekarang bisa kita bayangkan apabila laki-laki yang mengandung sembilan bulan kemudian dia melewati proses nya apakah bisa setegar seperti wanita tentu jawabannya tidak.
Memang pada umumnya wanita itu lemah. Lemah itu karena psikologis wanita akurat dan tepat dalam penaraannya selain proses mengandung proses kehamilan tetapi ketika sedang berlangsung Haid mood wanita sering berubah-ubah menahan sakit yang teramat.
Maka perlunya sosok laki-laki sebagai media dan sandaran yang tepat agar memahami keinginan wanita bahwa wanita butuh sosok penjaga tangguh dan penanggung jawab melewati kesusahan dan berjuang melahirkan sosok-sosok penerus kehidupan.
sumber
https://ejajufri.wordpress.com/2010/03/27/hijabnya-kaum-lelaki/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H