Lihat ke Halaman Asli

Ade Panca Meisa

Teknologi Laboratorium Medis

Tumbuh Kembang Baik, STOP Stunting Sekarang !

Diperbarui: 30 Januari 2025   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak - Anak Stunting (Sumber : https://news.republika.co.id/)

Stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 hari pertama kehidupan yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Karena mengalami kekurangan gizi menahun, bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurnya. Tapi ingat, stunting itu pasti bertubuh pendek, sementara yang bertubuh pendek belum tentu stunting. 

Di Indonesia hampir 9 juta anak atau lebih dari sepertiga bawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami stunting dan semakin ke wilayah timur Indonesia, semakin banyak penderita stunting.
Penyebab Stunting  :

1. Gizi Buruk
Kurangnya asupan nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan vitamin dapat menyebabkan stunting.
2. Penyakit
Penyakit infeksi seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan cacingan dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang tidak bersih dan akses air minum yang terbatas dapat meningkatkan risiko stunting.
4. Perilaku
Praktik pengasuhan yang tidak tepat seperti pemberian ASI eksklusif yang kurang, pemberian makanan pendamping ASI yang terlambat, dan kurangnya sanitasi.

Fakta-Fakta tentang Stunting :

1. Definisi dan Kriteria Stunting
Stunting didefinisikan sebagai tinggi badan anak yang lebih pendek dari tinggi badan normal seharusnya pada usia tersebut. Kriteria stunting adalah tinggi badan yang lebih rendah dari standar PTT (Persentil Tinggi Badan) kurang dari 2 standar deviasi di bawah rata-rata populasi.

2. Prevalensi Stunting Global
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2020, terdapat sekitar 149 juta anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia mengalami stunting. Hal ini menunjukkan bahwa stunting masih menjadi masalah serius di berbagai negara.

3. Prevalensi Stunting di Indonesia
Di Indonesia, prevalensi stunting juga sangat tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, sekitar 30,8% anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan prevalensi stunting tertinggi di dunia.


Dampak Stunting :
1. Fisik
Perkembangan fisik terhambat, tinggi badan tidak sesuai dengan usia, gangguan pertumbuhan, dan mudah terserang penyakit.
2. Kognitif
Perkembangan otak terhambat, kemampuan belajar rendah, konsentrasi berkurang, dan kesulitan berpikir.
3. Sosial
Sulit bersosialisasi, kurang percaya diri, dan mudah tersinggung.

Untuk penanggulangan stunting Kementerian Kesehatan melakukan intervensi spesifik melalui 2 cara utama yakni intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia 6 bulan sampai 2 tahun. Adapun langkah - langkahnya adalah sebagai berikut : 

1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dan nutrisi yang seimbang adalah langkah awal dalam penanggulangan stunting. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif, pendidikan gizi, dan pola makan sehat sangat diperlukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline