Mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo Semarang kelompok 8 mengadakan pelatihan tari sufi di Desa Muneng Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang. Pelatihan tersebut merupakan latihan perdana tari sufi yang diadakan di desa tersebut.
Kegiatan ini dihadiri langsung KH. Amin Budi Harjono, pengasuh pondok pesantren Al Ishlah Tembalang Semarang dan segenap perangkat desa setempat juga ikut mendampingi. Pelatihan dilaksanakan dengan tema "Tari Sufi Sebagai Sarana Mendekatkan Diri Kepada Sang Ilahi"
Sekitar 70 anak-anak dari 6 dusun di Desa Muneng mengikuti latihan sufi yang bertempat di balai desa. Mereka sangat antusias dan bersemangat.
Acara diawali dengan pembukaan sambutan-sambutan, dari kepala desa Muneng yang diwakili sekretaris desa Muneng Fuat Hasyim dan Koordinator KKN Ahmad Maliki.
Abah Budi panggilan akrab dari KH. Amin Maulana Budi Harjono,menjelaskan makna gerakan tari sufi serta asal usul tari sufi berasal,yaitu dari Turki.
"Gerakan tari sufi yang memutar seperti melawan arah jarum jam seperti lambang putaran alam semesta dan putaran tawaf di Ka'bah,"kata Abah Budi
Gerakan diawali dengan membungkukkan badan yang artinya berserah diri kepada Allah SWT. Lalu berputar sambil bertasbih menyebut nama Allah SWT. Tanda tangan keatas yang bermakna mengagungkan Allah SWT. Tari sufi merupakan tari tentang seseorang yang memasrahkan diri serta tidak terikat atau tergoda dengan duniawi.
Dalam kegiatan pelatihan ini,ada dua orang dari anggota KKN salah satu merupakan didikan Abah Budi yang tampil tari sufi serta menjadi pelatih utama dalam acara tersebut.
Anggota KKN yang lain membantu jalannya acara tetap kondusif agar materi yang disampaikan Abah Budi dapat diterima dan dipraktekkan anak-anak dengan baik dan benar.
Acara ini juga ditayangkan langsung di akun instagram kelompok KKN @kknmitdrkel8 dan akun YouTube abah Budi yaitu Kiai Budi Channel.