[caption id="attachment_230279" align="aligncenter" width="567" caption="Cuplikan Adegan Life of Pi (sumber : themoviemash.com)"][/caption] Menjelang akhir tahun 2012, rasanya banyak film bagus bertaburan di bioskop. Sebagai penggemar film, aku gak mau ketinggalan dong intip2 apa saja film yang layak untuk ditonton. Website 21 Cineplex pun jadi website yang pertama kali dibuka saat weekend tiba. Dimulai dari film bagus pertama (menurutku) yang aku tonton di awal Desember. Life of Pi. Awalnya gak terlalu ngeh dengan keberadaan film ini. Tapi berhubung timeline ku penuh dengan kicauan decak kagum orang2 akan mengagumkannya film ini, akhirnya aku penasaran juga. Maka meluncurlah aku ke Kuningan City XXI. Life of Pi mengambil latar belakang di India. Adalah seorang Pi yang merupakan anak seorang pemilik Kebun Binatang di India. Sedari kecil, dia sudah memiliki perangai yang unik. Dia mempelajari berbagai macam agama, dan dipraktekkannya sekaligus dalam kehidupan sehari-hari. Aku sempat tertawa geli ketika melihat Pi menunaikan ibadah sholat, namun pada saat akan malam dia berdoa layaknya umat Kristiani. Bocah yang labil. Hehehe Pi hidup dalam kebingungan tentang mencari dimana Tuhan-nya. Sampai suatu ketika dia sekeluarga harus meninggalkan India untuk menuju Kanada, dengan membawa serta semua hewan dari Kebun Binatang. Di perjalanan, kapal yang mereka tumpangi tenggelam akibat badai. Tidak ada penumpang yang selamat, terkecuali Pi, Richard Parker (seekor harimau), zebra, dan 2 hewan lainnya. Sampai akhir cerita dikisahkan Pi harus terombang-ambing di lautan bersama sekoci dan sang harimau. Bagaimana caranya Pi berjuang di tengah laut dengan bantuan Tuhan, serta bagaimana dia bisa mengubah kengeriannya terhadap harimau menjadi sebuah persahabatan, mampu digambarkan dengan apik. Di akhir film, aku puas dengan tayangan film garapan Ang Lee tersebut. Film bagus lainnya di Desember ini adalah The Hobbit, An Unexpected Journey. Hei, aku sudah menunggu film ini dari berbulan-bulan yang lalu lho! Bahkan aku sudah berjanji sejak lama akan nobar dengan teman-teman untuk film ini dan harus di layar IMAX!! Saat The Hobbit resmi diputar, aku pun langsung menontonnya di hari ketiga pemutaran bersama ratusan penonton dari komunitas MoviegoersID, Penggila Film, dsb. The Hobbit dan IMAX? Jadinya, luar biasa. [caption id="attachment_230280" align="aligncenter" width="448" caption="Nobar The Hobbit di Gandaria XXI, IMAX (dok. pribadi)"]
[/caption] Jika kamu sebelumnya tahu tentang Lord of The Rings, maka ini adalah kisah mengenai paman Frodo Baggins, yaitu Bilbo Baggins. Bilbo Baggins ditunjuk menjadi anggota ke-14 dalam misi merebut kembali tanah Erebor yang direbut oleh Smaug, sang naga. Bersama 13 kurcaci lainnya, dan tentunya Gandalf, Bilbo menjadi anggota pasukan yang bimbang. Sejak awal Bilbo terlihat enggan meninggalkan zona nyamannya. Dia sempat lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah, daripada harus menempuh perjalanan penuh rintangan yang sama sekali tidak menjamin dia akan kembali dalam kondisi hidup. Karena kebimbangannya, maka kemampuannya pun diragukan oleh pemimpin pasukan, Thorin Oakshield. Thorin yang ingin merebut kembali 'rumahnya' di Erebor, sempat mengusir Bilbo secara halus. Namun di akhir film, Bilbo menjadi sosok yang tidak bisa dianggap remeh setelah aksinya menyelamatkan nyawa Thorin dari serangan Orc. Banyak makna positif yang bisa diambil dari film ini, tentang persahabatan, keberanian, pengorbanan, dan lain sebagainya. Ditambah dengan kualitas visual film yang menakjubkan, rasanya gak berlebihan jika aku berharap The Hobbit masuk sebagai peraih Oscar. [caption id="attachment_230281" align="aligncenter" width="332" caption="Bersama Gandalf, Si Penyihir (dok. pribadi)"]
[/caption] Dan yang terakhir adalah 5cm. Film yang merupakan adaptasi dari salah satu novel best seller, kehadirannya tampak sudah ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Aku pun semakin tertarik saat melihat trailernya. Mengangkat kisah persahabatan 10 tahun dan soal pencapaian mimpi, film ini memang cocok untuk generasi muda saat ini. Di dua-per-tiga akhir film, aku disuguhkan pemandangan sudut-sudut indah di Pulau Jawa. Persahabatan Genta, Arial, Ian, Zafran, dan Riyani, plus Dinda (adik Arial), serta rasa nasionalisme mereka, seolah mencapai klimaks pada saat mereka mampu mencapai puncak Mahameru. Secara keseluruhan, film ini cukup baik. Tapi mungkin ada beberapa hal yang menurutku kurang pas, seperti latar belakang persahabatan mereka kurang kuat tergambar di awal cerita. Kemudian soal mimpi, terlihat sepertinya mendaki Mahameru adalah 'mimpi tertinggi' mereka. Tiga bulan yang mereka sepakati untuk meraih cita-cita mereka, terlihat hanya Ian yang punya progress. Yang lain seperti berlalu begitu saja. Dan satu lagi, akting tokoh yang memerankan Riyani juga terlalu datar. Kurang ekspresif. :D Nah, apakah kamu sudah menonton salah satu dari ketiga film di atas? Atau malah sudah menonton semua? Buat yang belum, selamat menonton yaa. Kalau aku masih menunggu Les Miserables nih, yang kabarnya akan rilis sebelum 2012 berakhir. Yeaay!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H