Lihat ke Halaman Asli

Adellia Irmanda

Universitas Indonesia

Tradisi Menonton Film Horor Semasa Libur Lebaran

Diperbarui: 19 Agustus 2024   18:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Film Badarawuhi di Desa Penari (sumber: instagram.com/kknmovie)

Semasa libur lebaran, masyarakat Indonesia biasanya akan disibukkan dengan berbagai macam tradisi yang telah dijalankan dari tahun ke tahun. Beberapa contoh dari tradisi lebaran, adalah membeli pakaian baru; memasak ketupat, opor, atau rendang; melakukan silaturahmi ke rumah kerabat dan sahabat; serta memberikan tunjangan hari raya (THR). Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini, lahir satu tradisi lebaran baru, yakni menonton film horor di bioskop.

Sehari setelah Idul Fitri, tepatnya pada 11 April 2024, dua film Indonesia bergenre horor tayang bersamaan. Kedua film tersebut adalah Siksa Kubur yang disutradai oleh produser film horor kondang, Joko Anwar, dan Badarawuhi di Desa Penari yang merupakan prekuel dari film terlaris sepanjang masa Indonesia, KKN di Desa Penari. Hingga saat ini, kedua film tersebut telah berhasil ditonton oleh lebih dari dua juta masyarakat Indonesia.

Kesuksesan film bergenre horor yang tayang semasa libur lebaran tidak berawal dari kedua film di atas. Film Jailangkung yang tayang semasa libur lebaran tahun 2017 berhasil meraup sebanyak 2,5 juta penonton. Pada semasa libur lebaran tahun 2022, film KKN di Desa Penari berhasil menduduki takhta film terlaris sepanjang masa Indonesia dengan lebih dari 10 juta penonton. 

Terakhir, pada libur lebaran tahun lalu, film Sewu Dino berhasil mendatangkan 4,8 juta penonton. Lantas, mengapa film bergenre horor sukses diminati oleh masyarakat Indonesia, terutama yang tayang semasa libur lebaran?

Dilansir BBC News Indonesia, Adrian Jonathan Pasaribu, seorang kritikus film, menyebut film bergenre horor sebagai barrier to entry paling rendah. Artinya, seseorang dapat menonton tanpa perlu tahu latar belakang filmnya. 

Penonton dapat dengan mudah memahami plot cerita film bergenre horor dalam kurun waktu lima hingga sepuluh menit saja. Dalam genre lain, misalnya aksi superhero film-film Marvel, penonton harus sudah tahu latar belakang cerita beserta tokoh-tokohnya terlebih dahulu.

Lebih lanjut, Adrian Jonathan Pasaribu juga menyatakan bahwa libur panjang lebaran dan film bergenre horor merupakan kombinasi yang tepat. Semasa libur lebaran, masyarakat membelanjakan uangnya besar-besaran, kemudian mereka mendapatkan film bergenre horor yang barrier to entry-nya paling rendah. Untuk film Siksa Kubur, Joko Anwar dalam wawancaranya dengan Media Indonesia, mengatakan bahwa film ini ditayangkan untuk lebaran, karena tema keluarga dan religi yang kental. 

Film ini viral di media sosial untuk ditonton bersama dengan sanak keluarga. Adapun kesuksesan film Badarawuhi di Desa Penari disebabkan oleh rasa penasaran penonton akan latar belakang tokoh antagonis utama dari film KKN di Desa Penari. Hal tersebut lah yang menyebabkan film bergenre horor yang tayang semasa lebaran tahun ini dapat meraih kesuksesan besar.

Hingga saat ini, film bergenre horor masih menjadi yang paling banyak disukai masyarakat serta mendominasi perfilman Indonesia. Meningkatnya kepopularitasan film bergenre horor, terutama semasa libur lebaran memberikan dampak positif pada industri perfilman Indonesia. Ketika minat belanja masyarakat sedang besar-besarnya, film bergenre horor yang mudah dipahami dan terasa dekat dengan kehidupan nyata hadir sebagai pilihan.

Daftar Pustaka:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline