Lihat ke Halaman Asli

Adellia Aura Ardana

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Pemuda Kopen Ngadirejo Bersama Mahasiswa KKN-T UNDIP Perkuat Warisan Budaya Melalui Tradisi Nyinom

Diperbarui: 31 Juli 2023   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Nyinom Mahasiswa KKN-T Sukoharjo UNDIP 2023 (Doc. Pribadi)

Kelurahan Ngadirejo, Kabupaten Sukoharjo (31/7/2023) - Tradisi Nyinom, atau yang juga dikenal dengan sebutan Sinoman, terus dijaga dan dilestarikan di Kampung Kopen. Kegiatan ini menjadi bagian dalam rangkaian acara hajatan ngunduh mantu anak dari Ketua RW 07 Kopen. Para pemuda Kampung Kopen bekerja sama dengan Mahasiswa KKN-T UNDIP dalam upaya mempertahankan Tradisi Nyinom sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Sinoman atau Nyinom berasal dari kata dasar "Sinom" atau "enom" atau muda dalam bahasa Indonesia. Tradisi ini merupakan warisan budaya gotong royong dari Jawa dan telah berakar sejak abad ke-14. Nyinom biasanya diadakan pada acara hajatan, perayaan hari besar, upacara keagamaan, dan bahkan upacara kematian.

Kegiatan Nyinom Mahasiswa KKN-T Sukoharjo UNDIP 2023 (Doc. Pribadi)

Nyinom melibatkan partisipasi kaum muda dalam melayani tuan rumah yang menyelenggarakan acara. Salah satu tugas utama mereka adalah menyajikan hidangan untuk para tamu yang hadir. Para pemuda, yang dikenal sebagai sinoman, memiliki tanggung jawab seperti mengantarkan hidangan, menyiapkan meja dan kursi, serta membersihkan sisa-sisa makanan. Sementara itu, para pemudi sinoman juga turut serta membantu dalam mengantarkan hidangan dan berperan dalam proses penyajian kepada para tamu. Proses penyajian makanan tersebut memiliki tata cara tersendiri, dengan hidangan disajikan secara bergiliran, dimulai dari teh hangat dan snack atau jajan, hingga menu sop, makanan berat, dan terakhir, es buah. 

Kegiatan Nyinom Mahasiswa KKN-T Sukoharjo UNDIP 2023 (Doc. Pribadi)

Inisiatif kolaboratif antara pemuda Kampung Kopen dan Mahasiswa KKN-T UNDIP ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi serta memperkuat dan mempromosikan kearifan lokal. Melalui langkah seperti ini, diharapkan bahwa nilai-nilai budaya dan tradisi berharga akan terus terjaga dan terus hidup dalam masyarakat, serta menjadi bagian penting dalam membangun jati diri yang kuat di tengah arus modernisasi yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline