Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Universitas Brawijaya Menciptakan Inovasi Permen Fungsional dari Kayu Secang dan Cengkeh sebagai Imunomodulator untuk Pasien Autis

Diperbarui: 10 Oktober 2023   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Tim PKM-RE "Bymuno". Dokpri

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan kegiatan untuk meningkatkan mutu mahasiswa sebagai ajang persiapan bagi dirinya kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis serta mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. 

Pada tahun ini, Universitas Brawijaya berhasil memborong 112 proposal lolos pendanaan yang sebagian besar didominasi oleh tim PKM-RE. Salah satu tim PKM-RE Universitas Brawijaya yang memiliki ide dan inovasi yang menarik adalah tim dengan beranggotakan 4 (empat) mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran, serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yakni Adella Nisrina Maitsa Rahmi, Nasywa Rizqya Azzahro, Rara Arisya Cahyaningtyas, dan Afisina Rounaqi Binurillah yang didampingi oleh Leny Budhi Harti, S.Gz., M.Si.Med selaku dosen pembimbing yang ahli dalam ilmu gizi dan kesehatan.

Penelitian yang dijalankan selama 4 (empat) bulan ini bermula dari kepedulian terhadap pasien autisme anak-anak yang kurang memiliki sistem imun yang matang atau stabil. Hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan mikroorganisme tertentu seperti jamur bebas berkembangbiak dengan cepat di dalam saluran pencernaan. Ketertarikan pada permasalahan tersebut membawa tim yang diketuai Adella ini menciptakan permen fungsional yang terbuat dari kayu secang (Biancaea sappan) dan cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai imunomodulator untuk pasien autisme usia anak-anak. 

Secang (Biancaea sappan) memiliki senyawa utama, Brazilin yang memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti antibakteri, antioksidan, dan imunostimulan. Brazilin memiliki sifat antioksidan yang lebih tinggi (IC50 8,8 M) sebanding dengan atau lebih baik daripada katekin (10,2 M). Cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki senyawa utama, Eugenol dengan konsentrasi 9381,7 hingga 14650 mg/100 gram cengkeh segar atau sebesar 50%-87% kandungan senyawa. Kandungan cengkeh, carvacrol dan eugenol memiliki sifat fungisida terhadap jamur Candida albicans serta mampu meningkatkan respon antibodi humoral dan imunitas seluler pada sel limfosit dan makrofag (Faris, 2020)

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, masih belum ditemukan adanya pengobatan terkait dengan peningkatan imun pada penderita autis. Jumlah pasien autisme usia anak-anak di Indonesia yang semakin meningkat setiap tahunnya menjadi motivasi utama bagi Tim PKM Bymuno untuk turut berkontribusi di ajang PKM Tahun 2023. Oleh karena itu, Tim PKM Bymuno berinovasi untuk memanfaatkan kandungan antioksidan dari ektraksi secang (Biancaea sappan) dan cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai imunomodulator untuk pasien autisme usia anak-anak. Senyawa antioksidan diketahui dapat memberi manfaat untuk meningkatkan imun dan mengobati pertumbuhan jamur pada saluran pencernaan.

 Diharapkan penelitian ini dapat dilaksanakan hingga akhir dengan membawa manfaat yang besar, terutama bagi kasus pasien autisme anak-anak di Indonesia. Dukung Tim PKM Bymuno dengan klik tombol follow, like, dan beri comment yang positif di akun Instagram @pkmre.bymuno , jangan ketinggalan informasi menariknya!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline