Lihat ke Halaman Asli

Della Nurlaelanti Putri

menggigil adalah rute menuju ibu kota tubuhmu

Menelisik Kisah si Anak Garpu dan Jalan Panjang Karir Bisnisnya

Diperbarui: 19 Juli 2022   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agustus tahun 1987 tahun lalu, seorang Anak muda memberanikan diri menginjakan kakinya di kota Los Angeles, Amerika Serikat. Hanya memiliki bekal seadanya, Fathi Bawazier yang kerap disapa si Anak Garpu karena keunikan rambutnya. . Dengan berbagai masalah dan proses berliku sejak menjajaki usia remaja. Sesampainya di Amerika beragam kesulitan harus dihadapi.

ss-62d6b4f0ce96e54e94495763.jpg

Setelah sempat terlunta-lunta di Los Angeles dan dibayangi ketakutan akan diciduk oleh petugas imigrasi atau ditolak kerja karena tidak memiliki green card akhirnya Fathi mendapat pekerjaan di sebuah pom bensin. Beberapa pekerjaan pernah ia coba, bahkan Fathi pernah menjadi seorang kurir Pizza di Los Angeles, sampai akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dengan pekerjaan itu, karena merasa gundah dengan pekerjaannya yang mengantarkan Pizza non-halal.

Dalam sesi wawancara, Fathi memaparkan kisah perjuangannya di negeri Paman Sam yang berliku. Mulai dari bagaimana ia harus beradaptasi dengan budaya Amerika dan survive untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan diberkahi. Ia selalu percaya, 

bahwa Allah sudah merencakan pekerjaan yang lebih baik untuknya. Ia terus berbaik sangka atas jalan takdir Allah yang ia berikan, selagi ia berusaha sebaik mungkin (All Out) untuk berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik dan tidak membuat ia gelisah.

Akhirnya Allah membalas doa-doanya, ia diterima menjadi Office Boy di Mobil Oil Corporation. Dan dari situlah, kesempatannya datang. Selama ia bekerja, ia selalu memberikan yang terbaik atas pekerjaan yang ia lakukan. Sehingga ketekunan dan kegigihannya dalam bekerja, mengantarkan ia menjadi Manager di Mobil Oil Corporation.

396367-4829465098724-123919647-n-62d6b589ce96e5601f22ace3.jpg

Berkat prasangka baiknya kepada sang Pencipta, mengantarkan ia untuk membuka peluang sebagai pengusaha. Setelah menjadi Manager di Mobil Oil, ia akhirnya pulang ke tanah air setelah mendengar kabar orang tuanya tengah sakit. Sesampainya di Indonesia Fathi memanfaatkan komputer yang ia punya untuk membangun usaha yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya dengan membangun Percetakan yang sampai saat ini menjadi Percetakan Terbesar di Karawang.

Kepintarannya dalam mengambil sebuah peluang membawa ia menjadi seorang direktur dan Pembicara Bisnis di kalangan masyarakat. Percetakan yang ia bangun selama 26 tahun dengan memiliki 5 cabang di berbagai tempat. Sebagai seorang pengusaha, tentu banyak sekali tantangan yang ia hadapi. 

Termasuk saat masa Pandemi datang, hampir semua perusahaan di Indonesia mengalami penurunan omzet yang drastis. Hal itu membuat ia  mengambil keputusan untuk merumah-kan beberapa karyawan sampai akhirnya ia memutar otak untuk bisnisnya bangkit kembali dan membuka lahan pekerjaan baru. 

Dan pada tahun 2020, terbukalah CIPTA FOOD sebuah bisnis kuliner yang ia jajali untuk membuka lapangan kerja baru dan memproduksi Cakwe dan makanan enak lainnya yang diberi nama CAKWEIN hingga mempunyai cabang lainnya di kota besar. Tidak hanya itu, kecintaannya pada makanan membuat ia tak berhenti untuk terus bereksperimen di bidang kuliner, setahun kemudian ia membuat produk terbaru yakni Bubur Kebuli yang rasanya beda dengan bubur lainnya.

Pasang surut kerajaan bisnisnya, membuat ia tak menyerah dan terus berusaha memperbaiki dan belajar untuk bisa mengembangkan bisnisnya dan orang-orang yanga ada di dalamnya. Fathi selalu berpesan kepada Karyawannya untuk bisa berkembang dan berkarakter dan selalu melakukan yang terbaik di setiap pekerjaan yang mereka lakoni. Sebab hal itu sangatlah penting, ia selalu menyuarakan "Do What You Love , Love What You Do".

Ia juga berpesan kepada siapapun untuk NEVER GIVE UP di setiap masalah yang ada, berapapun usia kita, tidak menyurutkan untuk terus belajar, membaca, dan mencari ilmu-ilmu baru. Sebab, ada banyak buku yang belum kita baca, itu sebabnya ada banyak ilmu yang tidak kita tahu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline