Pendidikan merupakan sebuah upaya yang secara sadar dan terencana dilakukan untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik dapat lebih aktif mengembangkan potensinya, untuk memiliki softskill yang baik untuk dirinya, masyarakat dan juga negara. Mengapa demikian? Karena perkembangan suatu bangsa bisa dilihat dari berkembangnya pendidikan dari bangsa tersebut. Pendidikan juga memiliki peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang cerdas, cakap, kreatif, beriman, dan berakhlak mulia. Dalam kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Tahukah kalian apa itu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)? Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah proses dimana guru bersama siswa berinteraksi satu sama lain yang nantinya akan ada hubungan timbal balik yang bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi.
Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam,batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 56 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari (Yurianto,Ahmad 2020). Penyebaran virus corona ini pada awalnya sangat berdampak pada sektor ekonomi yang mulai lesu atau menurun, tetapi kini dampknya juga dirasakan oleh dunia pendidikan.
Menteri Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor 3692/MPK.A/HK/2020 tentang pelaksanaan pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Diseases (Covid-19) maka kegiatan belajar dilakukan secara daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus diseases (Covid-19) (Menteri Pendidikan,2020). Kebijakan yang diambil banyak negara termasuk Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah dan lembaga terkait harus menghadirkan alternative proses pendidikan bagi peserta didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada lembaga pendidikan.
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Generasi Z SMA Negeri 4 Tambun Selatan
Generasi Z adalah generasi yang lahir dan tumbuh kembang di era digital yang lebih dituntut untuk mandiri dalam memanfaatkan teknologi. Termasuk saat pandemi yang mana mengharuskan mereka untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Generasi Z dikatakan cepat beradaptasi dengan metode pembelajaran jarak jauh, padahal 90% dari siswa siswi SMA Negeri 4 Tambun Selatan merasa bahwa pembelajaran jarak jauh membuat mereka kurang memahami materi yang disampaikan, serta mengalami keterbatasan gawai dan kuota internet sebagai fasilitas penunjang pembelajaran jarak jauh. Bukan hanya itu, masih banyak dampak yang siswa siswi SMA Negeri 4 Tambun Selatan rasakan, seperti halnya; Minimnya pengalaman, kurangnya bersosialisasi yang berakibat mengecilnya circle pertemanan, ancaman putus sekolah lantaran terpaksa bekerja demi membantu perekonomian keluarga, dan tanpa sekolah, anak berpotensi menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang tidak terdeteksi guru. Maka dari itu di keadaan seperti ini, juga memasuki abad ke-21, peserta didik dituntut untuk mampu menguasai kecakapan yaitu 4C meliputi; Communication, Collaboration, Critical Thinking and problem solving, and Creative and Innovative (Rozi & Hanum, 2019:7).
Pengertian Blended Learning
Salah satu dari banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan melalui penggunaan media berbasis teknologi adalah blended learning. Pernahkah kalian dengar model pembelajaran ini? Jadi blended learning merupakan model pembelajaran yang dikombinasi dengan menggabungkan berbagai macam teknologi e-learning berbasis web, guna tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan. Secara lebih sederhana, blended learning dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang dikombinasi antara pembelajaran jarak jauh (online) dengan pembelajaran secara face-to-face (tatap muka).
Solusi yang dilakukan SMA Negeri 4 Tambun Selatan Demi Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Jarak Jauh
Maka dari itu, SMA Negeri 4 Tambun Selatan melakukan berbagai macam upaya demi meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan dan mudah dipahami, sehingga setiap proses belajar yang dilakukan berjalan dengan efektif. Setelah memahami karakter siswa siswinya, SMA Negeri 4 Tambun Selatan menerapkan model pembelajaran blended learning. Dimana dianggap bahwa blended learning memiliki banyak keuntungan seperti; lebih flexible dan efisien. Penerapan model pembelajaran blended learning dalam kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 4 Tambun Selatan menunjukkan peningkatan positif terhadap kemampuan kognitif peserta didik untuk hasil pembelajaran.
Mengapa demikian? Karena dengan metode pembelajaran blended learning, peserta didik tidak harus datang setiap hari ke kelas, sebab bisa diakses dengan internet. Jadi bisa menghemat waktu dan biaya transportasi. Menggunakan metode blended learning juga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli buku, karena materi bisa diakses secara online hanya tinggal unduh. Materi pelajaran yang disajikan lewat internet pun dibuat menjadi media-media interaktif agar lebih mendetail dan menarik perhatian peserta didik. Contohnya melalui video interaktif, podcast dan materi tertulis dalam format e-book. Semua ini bisa ditambah lagi dengan berbagai live session, online chat dengan guru dan berbagai dukungan dari teknologi lainnya. Dengan begitu menggunakan metode blended learning ini, pelajar juga dapat mengatur sendiri waktu dan tempat belajarnya yang membuat mereka nyaman dan lebih mudah memahami materi.