Lihat ke Halaman Asli

Hukum Adat Toraja

Diperbarui: 22 Oktober 2022   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memiliki ragam kebudayaan begitu pula dengan tradisi-tradisinya. Tradisi di Indonesia pun sangat beragam dan unik sesuai dengan ciri khas daerah nya masing-masing, begitupula dengan hukum adat di daerah masing-masing.

Hukum Adat adalah hukum kebiasaan di daerah tertentu yang artinya aturan itu dibuat dari tingkah laku masyarakat tersebut yang tumbuh dan berkembang sehingga menjadi sebuah hukum yang ditaati secara tidak tertulis.

Berikut saya akan menjelaskan tentang salah satu hukum adat yaitu tradisi pemakaman di toraja sulawesi selatan.

Masyarakat suku Toraja tepatnya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan mempunyai ritual unik pada pemakaman anggota keluarganya. Ritual ini bernama Rambu Solo.

Rambu Solo adalah ritual pemakaman adat Toraja, Sulawesi Selatan sebagai salah satu bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal. Rambu Solo ini juga bertujuan untuk mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal tersebut menuju ke alam roh. 

Masyarakat Toraja menganggap jika orang yang sudah meninggal akan benar-benar meninggal jika seluruh kebutuhan prosesi upacara Rambu Solo terpenuhi. Jika belum maka orang yang telah meninggal tersebut akan diperlakukan layaknya orang sakit sehingga harus disediakan makanan, minuman, diajak mengobrol dan dibaringkan di tempat tidur.

Maka dari itu banyak dari sebagian masyarakat Toraja yang belum memakamkan salah anggota keluarganya dikarenakan biaya dari ritual pemakaman ini yang cukup besar, diperkirakan ritual dari pemakaman ini bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Setelah ritual rambu Solo telah terlaksana dengan baik, jenazah tersebut akan diantar ke tempat pemakaman tersebut yang terletak di dinding tebing. Seluruh masyarakat akan mengantarkan jenazah sampai ke tempat pemakaman.

Nilai yang mencerminkan masyarakat Toraja dari upacara atau ritual pemakaman ini adalah sikap tolong-menolong, gotong royong, dan kekeluargaan. Dikarenakan dalam ritual ini masyarakat turut andil dalam membantu sesi ritual ini agar berjalan baik dan lancar.

Masyarakat Toraja juga memiliki kepercayaan bahwa jika upacara adat Rambu Solo ini di tiadakan akan berdampak pada keluarga yang ditinggalkan berupa kemalangan.

Oleh karena itu, ritual ini masih terus dilakukan oleh masyarakat Toraja hingga sekarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline