Lihat ke Halaman Asli

Tanggapan Mahasiswa USU terhadap Keberadaan Bus Linus

Diperbarui: 13 Juni 2024   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bus Lintas Usu (Linus) | Sumber Foto: usu.ac.id

Kompasiana, Medan - Layanan bus antar fakultas di Universitas Sumatera Utara (USU) telah lama menjadi solusi transportasi yang diandalkan para mahasiswa. Bus ini bernama Lintas USU atau biasa disingkat Linus. Dengan adanya bus Linus, mahasiswa menjadi terbantu dalam berpergian disekitar kawasan USU.

Bus Linus beroperasi setiap hari Senin sampai Jumat dengan rute yang mengelilingi berbagai fakultas yang ada di USU. Biasanya mulai dari pukul 07.00 - 17.00, dua armada Linus mulai mengitari kawasan kampus dengan arah yang berlawanan dari pintu satu ke pintu empat dan sebaliknya.

Banyak mahasiswa yang mengungkapkan bahwa Linus efektif sebagai transportasi antar fakultas. Namun, hal tersebut diiringi dengan kritikan yang menandakan ketidakpuasan mereka.

Rifki Partogi, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengungkapkan bahwa Linus efektif  karena dapat menjadi opsi bagi mahasiswa yang tidak memiliki transportasi. Akan tetapi Linus kurang memberi kenyamanan karena panas dan tempat duduknya yang kurang mencukupi.

"Efektif sih, karena dapat menjadi opsi kami para mahasiswa yang tidak memiliki transportasi untuk berangkat ke kampus, tapi sebenarnya kurang nyaman kerena didalamnya panas biasanya, bangkunya kurang mencukupi dan harus berdiri, itu sih" ujar Rifki.

Varesya Yuyu yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik juga berpendapat hal yang sama. Baginya, Linus merupakan transportasi yang efektif tetapi memiliki kekurangan dalam armada.

"Kalau menurut saya, sebenarnya Linus itu efektif tapi ada kekurangannya juga karena Linus ini kan cuma dua tapi usu itu kan luas jadi membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menunggu Linus" ujar Varessa.

Meskipun banyak mahasiswa yang tidak memiliki transportasi pribadi memilih menggunakan Linus sebagai opsi transportasi, terdapat pula mahasiswa yang lebih memilih untuk berjalan kaki dibandingkan menggunakan Linus.

Ferdi, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengaku lebih memilih berjalan kaki daripada menggunakan Linus. Hal ini karena baginya jarak yang ia tempuh tidak terlalu jauh dan merasa berjalan kaki lebih sehat serta lebih menguntungkan dibandingkan menggunakan Linus.

"Saya bukan pengguna Linus, alasan pertama karena dari tempat saya ke FISIP itu cukup dekat jadi ga perlu pakai linus juga tidak terlalu memakan waktu. Lalu yang kedua, bagi saya berjalan kaki itu lebih sehat dan lebih enak dirasakan daripada naik Linus" ungkap Ferdi.

Dengan berbagai kritikan yang diberikan, mahasiswa juga berharap adanya peningkatan dalam fasilitas bus Linus yang diberikan. Mereka berharap jumlah armada Linus yang dioperasikan dapat diperbanyak lagi agar menjadi lebih efektif sehingga meminimalisir pengguna yang harus menunggu lama dan bus yang penuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline