Lihat ke Halaman Asli

Adelitta Natasha

프라이브시 지금

KKN 52 UIN SAIZU PURWOKERTO: Jumat Hebat Merakit Bakti Bertuai Damai

Diperbarui: 25 Agustus 2023   09:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(i)Dokumentasi Pribadi

Mahasiswa KKN Periode 52 kelompok 73 Desa Jeruklegi Kulon menyelenggarakan sebuah program kerja untuk meningkatkan kualitas pendidikan akhlak anak-anak. Bekerja sama dengan TPQ Al-Wasilah di Dusun 1 Pengasinan dalam program Jumat Hebat, Program kerja pengembangan pendidikan akhlak ini pun berjalan dengan lancar.

Pemilihan program kerja ini karena melihat kondisi anak-anak di sekitar dusun pengasinan kurang memahami tentang betapa pentingnya akhlak itu. Banyak anak-anak yang berlaku kurang sopan kepada orang yang lebih tua. Hal ini tentu tidak sesuai dengan ajaran moral dan agama yang menjunjung tinggi kesopanan.

Maka dari itu kelompok 73 mengadakan program kerja pengembangan pendidikan akhlak dengan targetnya anak-anak. Kelompok kerja kami terbagi dalam beberapa divisi, yaitu divisi acara, divisi pemateri, dan divisi dekorasi dan dokumentasi. Alasan kenapa targetnya anak-anak ialah karena pada masa anak-anak, sebagai penentu masa depan anak tersebut. Bila sejak kecil sudah diarahkan untuk berlaku sopan, maka untuk kehidupan selanjutnya pasti akan mudah diarahkan untuk berperilaku baik. Sebaliknya, bila masa anak-anak sudah tidak lagi memahami tentang apa itu sopan santun, maka ke depannya akan sulit untuk diatur.

Melihat target program ini adalah anak-anak, maka metode yang digunakan haruslah kreatif dan terkesan tidak monoton. Divisi dekorasi dan dokumentasi bekerja keras untuk mendokumentasikan program kerja ini. Begitu juga dengan divisi materi dan divisi acara.

Pemberian materi pada anak-anak memang sangat penting dan mendasar. Namun, pemberian materi saja pasti akan sangat membosankan terutama bagi anak-anak. Untuk itu diperlukan sebuah inovasi dalam mengajar anak-anak. Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa selain metode penyampaian materi diperlukan sebuah metode baru yang dapat membuat anak-anak tertarik. 

Dewasa ini, penggunaan gawai sudah menjadi hal umum. Baik tua, muda, laki-laki, perempuan, dan semua kalangan. Penggunaan gawai sudah menjadi hal umum bagi masyarakat kita. Setiap harinya orang-orang menghabiskan lebih dari 5 jam untuk menggunakan gawai. Maka dapat dipahami bahwa kecenderungan melihat gawai lebih banyak diminati ketimbang hanya mendengarkan materi. 

Pembelajaran menggunakan video pun menjadi jalan tengah kami untuk mengembangkan pendidikan akhlak pada anak-anak. Pembelajaran menggunakan video, memungkinkan anak-anak untuk bisa menyerap materi tetapi tidak akan merasa bosan, justru malah tertarik. Terbukti saat kami menampilkan video tentang pendidikan akhlak yang berkisah tentang cerita Nabi Nuh As. 

(ii)Dokumentasi Pribadi

Dengan putranya yang durhaka, anak-anak begitu memperhatikan video tersebut. Selama kurang lebih 20 menit menyaksikan kisah nabi, kemudian kami memberikan beberapa tambahan materi mengenai betapa pentingnya akhlak terutama kepada orang tua. Kami juga menyampaikan 5 contoh cara berbakti kepada orang tua, antara lain membantu pekerjaan, meminta maaf sebelum tidur, tidak meninggikan nada ketika berbicara, menundukkan badan saat melewati orang yang lebih tua, dan mendengarkan nasihat orang tua. Kemudian, anak-anak mengulangi materi tersebut sampai mengapalnya.

Selama satu jam kami menggencarkan tentang pendidikan akhlak kepada anak-anak, respons mereka sangat antusias. Tidak hanya anak-anak, guru-guru pun ikut mengapresiasi hasil kerja kami. Kami berharap dengan adanya program ini dapat membantu mengarahkan anak-anak untuk berakhlak baik. Program pengembangan pendidikan akhlak pun kami akhiri dengan sesi foto bersama anak-anak dan guru-guru di TPQ.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline