Lihat ke Halaman Asli

Adelia Rizky Octavian

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Gemar Konsumsi Makanan Manis Saat Stres? Ini Alasannya!

Diperbarui: 4 Januari 2023   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perlu kita ketahui, seseorang yang sedang mengalami stres juga dapat mengalami perubahan pola makan. Hal ini terbentuk sebagai respon dari emosi negatif yang berasal dari stres dan dinamakan sebagai emotional eating. Terdapat dua bentuk emotional eating yaitu under-eating dan over-eating.

Over-eating adalah konsumsi makanan dan minuman yang melebihi kebutuhan tubuh, sedangkan under-eating adalah konsumsi makanan dan minuman kurang dari kebutuhan tubuh. Biasanya, pilihan makanan saat over-eating adalah makanan yang kita anggap sebagai comfort food yang tinggi lemak atau gula. Ternyata ada alasan mengapa kita sering merasa ingin mengonsumsi makanan manis saat stres, diantaranya adalah:

1. Konsumsi Gula Dapat Memberikan Perasaan Bahagia

Konsumsi gula dapat menghasilkan 'hormon bahagia' yaitu hormon serotonin dan dopamin. Produksi hormon di otak akan meningkat ketika konsumsi makanan manis dalam jumlah banyak. Hormon serotonin berperan penting dalam memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik, sehingga merasa bahagia. Seseorang yang kekurangan hormon serotonin dapat membuat suasana hatinya menjadi buruk.  

Sedangkan hormon dopamin juga disebut sebagai hormon pengendali emosi. Saat dilepaskan dalam jumlah yang tepat, hormon ini akan meningkatkan suasana hati, sehingga orang akan merasa lebih senang dan bahagia. Efek inilah yang menimbulkan kesan seolah makanan manis dapat mengatasi stres.

2. Konsumsi Gula Saat Stres Memberikan Energi Untuk Otak

Tidak hanya tubuh kita, otak juga perlu energi untuk bisa menjalankan fungsinya. Rata-rata orang dewasa membutuhkan 20% dari energi total yang dimiliki. Sedangkan ketika sedang stres, otak membutuhkan 12% energi tambahan. Makanan manis adalah sumber karbohidrat paling sederhana yang bisa digunakan dengan cepat oleh otak agar memiliki cukup energi. Inilah alasan mengapa kita ingin makan manis saat sedang stres.

3. Asupan Gula Dapat Menurunkan Hormon Kortisol

Hormon kortisol dalam tubuh akan meningkat apabila seseorang sedang stres. Meskipun hormon kortisol juga bermanfaat bagi tubuh, kadar hormon yang tinggi dapat mengakibatkan stres dan rasa cemas. Pada sebuah penelitian, ditemukan bahwa konsumsi gula menurunkan jumlah kortisol dan aktivitas hippocampus.

Respons otak dalam menanggapi stres juga turut membaik. Namun, hubungan langsung antara asupan gula dengan stres masih perlu dikaji lebih lanjut karena asupan gula bukan merupakan satu-satunya hal yang mempengaruhi aktivitas hippocampus.

Akan tetapi, porsi konsumsi makanan dan minuman manis perlu diperhatikan dan tidak terlalu melebihi batasan yang telah ditentukan. Apabila melebihi batas yang telah ditentukan, dikhawatirkan akan memicu penyakit lain yang dapat membahayakan dan merugikan tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline