Kepiting merupakan hewan yang dikelompokkan dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, kelas Crustaceae, subkelas Malacostraca, ordo Decapoda, subordo Brachyuran dan famili Portunidae. Kepiting merupakan hewan yang bercirikan memiliki sepasang cakar yang kuat dan tubuh dilindungi oleh cangkang yang keras.
Terdapat beberapa aspek menarik dari biologi kepiting, antara lain:
1.Morfologi Kepiting
Kepiting merupakan salah satu jenis krustasea yang memiliki morfologi yang unik dan berbeda. Struktur tubuhnya terdiri dari beberapa bagian penting yang memungkinkannya beradaptasi dengan lingkungannya.
Di bawah ini beberapa ciri morfologi penting kepiting:
1. Exoskeleton (cangkang luar) Exoskeleton kepiting merupakan cangkang keras yang membantu melindungi tubuhnya. Cangkang ini terbuat dari kitin, polisakarida yang memberinya kekuatan dan kekakuan. Kerangka luar juga berkontribusi terhadap perlindungan terhadap predator dan penyakit.
2. Tangan Cakar
Cakar kepiting adalah alat yang paling terkenal. Mereka digunakan untuk berbagai tujuan seperti menebas, menangkap mangsa, dan membela diri. Ukuran dan bentuk capit berbeda-beda tergantung spesies dan jenis kelamin kepiting.
3. Kaki Kepiting
mempunyai 8 kaki untuk berjalan dan berenang. Keempat pasang kaki ini terletak di belakang cakarnya. Kaki pertama biasanya mempunyai sirip untuk membantu berenang, sedangkan 3 pasang kaki sisanya digunakan untuk berjalan.
4. Mata dan Antena
Kepiting terletak di atas kepalanya dan biasanya memiliki dua antena yang digunakan untuk mengamati lingkungan. Mata mereka terdiri dari banyak lensa kecil yang memberikan penglihatan luas.
5. Perut/Abdomen
Perut kepiting terletak di bagian belakang tubuhnya dan biasanya terlipat di bawah tubuhnya. Perut/Abdomen ini digunakan untuk membedakan jenis kelamin kepiting. Pada betina, perutnya digunakan untuk menyimpan telur hingga menetas. Perut juga merupakan tempat terbukanya saluran pencernaan.
6. Insang Kepiting
Bernapas melalui insang yang terletak di dekat pangkal kakinya. Air bersirkulasi melalui insang ini, memungkinkan oksigen diserap dan karbon dioksida dilepaskan.
7. Sistem pencernaan
Kepiting memiliki sistem pencernaan yang kompleks yang dimulai dari mulut, melewati kerongkongan dan berakhir di anus. Mereka makan berbagai makanan, termasuk daging, tumbuhan, dan sisa-sisa.
8. Sistem reproduksi
Kepiting betina mempunyai dua ovarium yang menghasilkan telur. Setelah pembuahan, telur-telur ini menetas di bawah perut. Kepiting jantan memiliki dua buah zakar dan menggunakan salah satu penisnya untuk membuahi telurnya.
3.Habitat Kepiting
Kepiting dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari air tawar, air payau, hingga air asin.