Lihat ke Halaman Asli

Toleransi Bukan Hanya Kata, Tetapi Tindakan

Diperbarui: 2 Juli 2024   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan individu lainnya untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam interaksi tersebut, tentunya seorang indivisu akan bertemu kelompok individu lainnya yang berbeda dari berbagai aspek, termasuk agama. Indonesia sendiri dikenal sebagai negara yang majemuk. Ada banyak suku, budaya, ras, adat istiadat, agama, dan lainnya yang membuat semoboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang memiliki arti meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua ini lekat dengan bangsa Indonesia.

Di Indonesia, terdapat 6 agama yang diakui oleh negara, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, dengan mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam. Tentu saja hal ini terkadang menjadi pemicu konflik yang jika bertambah besar akan menjadi perpecahan dalam lingkungan masyarakat. Karena itu, dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan bangsa diperlukan sikap saling menghormati dan menghargai yang dikenal dengan nama Toleransi.

Toleransi antar umat beragama adalah cara agar kebebasan beragama terlindungi dengan baik bagi setiap individu. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 ayat 2, dinyatakan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan". Atas dasar ini, semua warga Indonesia berhak untuk memeluk dan menjalankan kewajiban terhadap agamanya masing-masing.

Toleransi umat beragama di Indonesia pada zaman sekarang sudah ada yang terlaksana dengan baik, contohnya ketika umat muslim akan melaksanakan sholat Idul Fitri pada hari minggu, pengurus gereja setempat akan mengonfirmasi terkait pelaksanaannya dan akan mengganti jadwal gereja dihari tersebut ke hari lainnya untuk menghormati hari besar agama islam. Namun, pelaksanaan toleransi yang tidak baik juga masih ada, seperti masih ada oknum yang menghina agama lain dari simbol agama, cara berpakaian, dan lainnya.

Karena itulah toleransi antar umat beragama tidak bisa hanya sebatas pemahaman dan perkataan saja, namun harus berbentuk perilaku. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan kerukunan beragama yaitu saling tenggang rasa dan menghargai, tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu, menghormati hari besar agama lain, tidak menghina dan menjelek-jelakkan agama lain, dan menumbuhkan kerukunan dan perdamaian antarumat beragama.

Dengan demikian, toleransi antar umat beragama dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan tercipta lingkungan yang rukun, damai, serta nyaman bagi seluruh umat beragama di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline