Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi Anti Bullying dan Dampak School Bullying

Diperbarui: 25 Oktober 2023   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023

School bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh siswa atau sekelompok siswa di lingkungan sekolah, dengan tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau merugikan siswa lain secara fisik, emosional, atau psikologis. Perilaku ini dapat mencakup penghinaan, pelecehan, tindakan kekerasan fisik, penindasan psikologis, atau perilaku lain yang bertujuan untuk mendominasi atau merugikan siswa lain. School bullying dapat memiliki dampak serius pada korban, termasuk dampak psikologis seperti depresi dan kecemasan, serta dampak fisik yang bisa menyebabkan cedera. 

Selain itu, korban bullying sering mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan sosialisasi. Dampak school bullying juga bisa merambah ke dalam kehidupan korban di luar lingkungan sekolah, memengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan. Oleh karena itu, mencegah dan mengatasi school bullying adalah hal yang sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, dan hormat bagi semua siswa.

Salah satu contoh dari tindakan bullying adalah kasus bullying yang terjadi pada siswa SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang baru-baru ini viral di laman media sosial. Kronologi kasus bullying yang ditimpa anak SMP di cilacap ini dipicu karena masalah geng atau komplotan, pelaku diketahui merupakan ketua geng yang bernama Barisan Siswa sedangkan korban mengaku sebagai anggota dari geng Barisan Siswa yang dipimpin oleh pelaku sehingga menyebabkan pelaku merasa kesal terhadap korban. Kasus bullying ini memberikan ide kepada Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Tahun 2023 di Desa Wonokerso untuk mengadakan sosialisasi terkait anti bullying dan dampak school bullying terhadap siswa SD Negeri 01 Wonokerso.

Pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023 pukul 09.00 WIB, Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang mengadakan sosialisasi anti bullying dan dampak school bullying dengan tema budayakan menghargai teman di SD Negeri 01 Wonokerso, Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Sasaran dari sosialisasi ini adalah siswa kelas 4, 5, dan 6 hal ini dikarenakan siswa-siswa tersebut rentang umurnya mulai berada di masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja yang dimana pergaulan dan perkataan rawan untuk melakukan tindakan bullying kepada sesama teman. 

Tujuan sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya memahami hukum, mentaati aturan hukum yang berlaku, dan juga menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang perlunya menghindari perbuatan bullying dalam kehidupan sehari-hari dan juga siswa-siswa SD Negeri 01 Wonokerso diharapkan dapat mengimplementasikan bagaimana cara mencegah tindakan bullying di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari.

Dalam sosialisasi ini materi yang dipaparkan terdiri dari pengertian dari bullying, jenis-jenis bullying, karakteristik dari pelaku bullying, dampak bullying terhadap korban, serta cara menyikapi terjadinya bullying. Dalam memberikan materi tersebut mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang melakukan presentasi dan menggunakan gerakan yang bertujuan agar siswa SD Negeri 01 Wonokerso dapat memahami materi yang diberikan. Selain itu, dalam sosialisasi juga terdapat quiz terkait materi yang telah disampaikan untuk melihat seberapa jauh mana siswa-siswa paham dengan materi yang telah dijelaskan serta terdapat ice breaking yaitu menyanyi tentang "anti bullying" dan kegiatan terakhir adalah game.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang tindakan bullying dan upaya untuk mengatasi school bullying. Tujuan kami bukan hanya menciptakan siswa yang pandai dalam prestasi akademik, tetapi juga untuk membangun karakter yang kuat dan mendorong untuk menghargai terhadap teman sebaya. Dengan harapan ini, kami berharap bahwa SD Negeri 01 Wonokerso dapat menjadi percontohan sekolah yang memberikan prioritas pada aspek keamanan emosional dan pertumbuhan positif siswa. Bersama-sama, mari kita berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik, dengan memegang teguh nilai "Budayakan Menghargai Teman" dalam setiap tahap proses pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline