Lihat ke Halaman Asli

Adelia Kusuma Wardhani

Mahasiswa pendidikan kimia

Tips untuk Mengubah Cara Pandangmu tentang Pengkritik

Diperbarui: 4 November 2023   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dia terus mengkritikmu dan kesabaranmu sudah mencapai batas ? Tips nomor 6 akan mengubah cara pandangmu !

Bohong namanya kalo kesabaran kita tidak semakin tipis menghadapi orang seperti ini. Belum lagi kalau dia juga tidak menunjukkan perubahan dari setiap kekurangannya dan menyerang kita balik. Menghadapi orang yang terus mengkritik kita bisa menjadi situasi yang sulit, tetapi ada beberapa strategi yang dapat kita terapkan untuk menghadapinya dengan bijak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Tetap tenang dan tidak emosional: Jangan biarkan kritik atau komentar negatif mengganggu perasaan kita secara berlebihan. Kita harus tetap fokus pada hal-hal positif yang telah kita capai dan kualitas kita yang baik. Jadi, selalu utamakan logika dan kesampingkan perasaan saat berhadapan dengan si dia.
  2. Dengarkan dan pertimbangkan kritik: Jika kritik yang diberikan memiliki dasar yang konstruktif, tidak ada salahnya untuk mencoba mendengarkan dan mempertimbangkan untuk memahami perspektif orang tersebut. Jika ada hal yang bisa kita pelajari atau perbaiki dari kritik tersebut, maka ambil hikmahnya.
  3. Beri tanggapan yang bijaksana: Jangan menyerang balik orang tersebut dengan kritik yang sama. Berikan tanggapan yang bijaksana dan konstruktif, sehingga dapat memperbaiki hubungan dan menghindari konflik yang lebih besar.
  4. Pikirkan sumber kritiknya: Cobalah memahami bahwa kritik yang dilontarkan jarang sekali bersifat personal. Cobalah temukan strategi untuk menyikapi kritik saat itu juga, mengelolanya dengan tenang, dan melanjutkan hidup dengan lebih baik setelahnya.
  5. Jadilah orang berdaya untuk bisa membicarakannya baik-baik dengan dia dan berjiwa besar untuk mau memperbaiki hubungan, tanyakan bagaimana hal yang seharusnya kamu lakukan agar situasi membaik, apakah kamu harus berinisiatif tinggi dan gerak cepat membantu pekerjaannya ataukah kamu harus lebih peka agar emosi tinggi si dia yang kerap muncul dapat kamu redam dengan perlakuan terbaik yang kamu bisa [1].
  6. Bila sarannya tidak sesuai dengan pendapatmu, tidak ada salahnya kamu menawarkan jalan tengah. Sering kali jalan tengah ini tidak selalu berhasil, akan ada pihak yang perlu menurunkan egois nya agar tidak terjadi perdebatan terus-menerus. Tetapi, bila jalan tengah tersebut tidak dapat ditemukan antara kalian atau bahkan ternyata dia tidak mau ada jalan tengah, ada baiknya kalian saling membatasi diri dan tidak terlalu akrab. Perlakukan dia sewajarnya dan seperti menghadapi orang-orang lain yang sekadar kenal. 
  7. Batasi interaksi: Jika orang tersebut terus mengkritik kita tanpa henti, kita bisa membatasi interaksi dengan orang tersebut. Hal ini dapat membantu kita menjaga kesehatan mental dan menghindari konflik yang lebih besar.

Dalam menghadapi orang yang terus mengkritik kita, kita perlu mengingat bahwa kita memiliki kendali atas cara kita merespons kritik atau komentar negatif. Tetaplah utamakan berpikir dengan logika menghadapi dia. Berusaha tetap tenang, bijaksana, dan fokus pada hal-hal positif yang telah kita capai dan kualitas kita yang baik membuat banyak waktu kita kedepannya tidak terbuang sia-sia dengan memikirkan hari-hari buruk kita karena kata-katanya. Jangan biarkan kritik atau komentar negatif mengganggu perasaan kita secara berlebihan. 

Referensi:
[1] Scazzero, Geri & Peter Scazzero. (2010). The Emotionally Healthy Woman. Amerika Serikat: Zondervan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline