Awan menjelma kapas lembut
Sela-sela gelisah, menyentuh dengan manis paruh merahku
Seketika dingin merasuki tubuh
Lalu ku terbangun, di hamparan kamu
Namun ku terdiam, karena bukan dirimu yang ku temui
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H