Awan menjelma kapas lembut
Sela-sela gelisah, menyentuh dengan manis paruh merahku
Seketika dingin merasuki tubuh
Lalu ku terbangun, di hamparan kamu
Namun ku terdiam, karena bukan dirimu yang ku temui
Awan menjelma kapas lembut
Sela-sela gelisah, menyentuh dengan manis paruh merahku
Seketika dingin merasuki tubuh
Lalu ku terbangun, di hamparan kamu
Namun ku terdiam, karena bukan dirimu yang ku temui
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?