Lihat ke Halaman Asli

Adelia TriEka

Pengelana

Perjalanan Menuju Kota

Diperbarui: 12 Februari 2019   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Karya Delia Adel Abigail

Pada ujung jarum jam kutanyakan waktu dan berdialog bahasa sepi
ada menit yang hilang
ketika detiknya sudah mulai tidak waras.

Kembali memicu debar ketika sebuah hati bicara bahasa rasa
mungkin segala pikiran buruk menyertakan nama
pada sebuah ampas pagi di secangkir kopi.

Tetapi nyatanya permainan di atas permainan masih berlogika
menyimpulkan simpulan simpulan kebenaran
atas segala usia biji kerinduan.

Apabila larut itu datang mematikan sebuah senyuman
maka bawalah serta jiwa atas jiwa sebagai bangkai
kucurkan segala resah di atas sajadah
kemudian tengok matahari
teriknya masih gemar bermain di antara tubuh-tubuh
pemenuhan dunia pasar menciptakan berbagai keramaian.

Jangan lagi merawat sesak terhampa
sebab jalan itu adalah kelalaian
bukalah segala unsur penting dalam kegunaan hidup
jabarkan dengan mata telanjang
lalu satukan raga
nikmati siklus mayapada
mengalirkan percikan indah yang paling indah dari hal yang indah-indah.

Sejuta salam menanam harapan
semoga di berkati dalam kedamaian.

Sejuta rasa menguapkan doa-doa
semoga terciptanya ciptaan yang harus di ciptakan.

Tangerang, 12 Februari 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline