By Succubus
Pada akhirnya lintang yang masih terjebak, di antara mawar hitam pada kalung yang ada di tangan Gigip menemukan solusi jitu. Yaitu dengan menggoda Atma untuk memiliki cinta. Pasukan trio kadut di hadirkan ke dalam babak rencananya.
"Dalle, kapan kau akan beraksi?" Kata Ikhlas dengan permainan asap rokok yang sedang di modifikasi.
"Sebenarnya aku tidak begitu tertarik. Suara Atma sudah tidak semerdu dahulu. Begitu fals dan membuat gendang telinga pecah." Sambil memainkan Iler Aiz yang menurutnya seksi.
"Aku yang pertama dan hari ini jatah rayuan mautku pasti jatuh ke pangkuannya." JIO PANDORA mulai memasang wajah manisnya seketika.
"Kita bersaing kalau gitu." Ikhlas mulai membentuk tubuhnya agar lengkap untuk malam minggu nanti.
Jio dan ikhlas mulai mendekati Atma dengan caranya masing-masing.
Hari ini Sabtu tercerah. Udara begitu segar dan langit tersenyum. Atma berjalan santai di sekitar taman bersama Yanlik. Jio mencoba mendekati Atma.
"Hai nona! Kau tau, kuramal nanti malam kaulah satu-satunya wanita, di meja sajakku, untuk memecah hening dari aksaraku yang telah lama dingin "
"Entahlah! Sebab hatiku sudah terikat dengan sesuatu. Tidak ingin membuka lahan."
"Kupastikan kau akan membukanya untukku, malam ini."