Lihat ke Halaman Asli

Berpikir Sinkronik dan Diakronik dalam Sejarah

Diperbarui: 10 September 2024   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan guru-guru kami atas bimbingan dan dukungannya dalam penulisan makalah ini. Makalah ini membahas pentingnya keterampilan berpikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah, serta memberikan contoh aplikasi dari kedua konsep tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang bagaimana kedua metode berpikir ini dapat membantu dalam analisis sejarah.

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN
   - Latar Belakang
   - Rumusan Masalah
   - Tujuan Penelitian

2. ISI
   - Definisi Diakronik dan Sinkronik dalam Sejarah
   - Ciri-ciri dalam Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik
   - Tujuan Berpikir secara Diakronik dan Sinkronik
   - Contoh Pemikiran secara Diakronik dan Sinkronik dalam Sejarah

3. KESIMPULAN

4. DAFTAR PUSTAKA


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sejarah adalah peneliti tentang peristiwa manusia di masa lalu. Kemampuan berpikir diakronik dan sinkronik adalah dua aspek penting dalam analisis sejarah. Berpikir diakronik melibatkan analisis peristiwa berdasarkan urutan waktu, sedangkan berpikir sinkronik memfokuskan pada pemahaman peristiwa dalam kurun waktu tertentu.

Rumusan Masalah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline