Lihat ke Halaman Asli

Adelia Dewanti

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030068

Sebab dari Banyaknya Jumlah Korban Jiwa saat Terkena Gempa

Diperbarui: 20 Juni 2021   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Earthquake Facts / worldvision.org

Sebagian sebab dari banyaknya jumlah korban jiwa di Indonesia saat terkena gempa bumi besar adalah karena konstruksi yang buruk dari rumah-rumah dan infrastruktur. Itu sebabnya mengapa gempa yang sedang saja bisa menyebabkan jatuhnya banyak korban, runtuhnya gedung-gedung, dan hilangnya tempat tinggal bagi banyak orang. Lalu, bagaimana dampak yang mengerikan yang terjadi apabila sebuah gempa terjadi di sebuah megapolitan seperti Jakarta.

Gempa bumi merupakan ancaman konstan di Indonesia karena pertemuan lempeng tektonik dan aktivitas vulkanik di wilayah ini. Gempa bumi mungkin adalah ancaman bencana alam terbesar di Indonesia karena terjadi tiba-tiba dan bisa menyerang wilayah padat penduduk, seperti kota-kota besar. Gempa bumi dengan kekuatan yang kecil terjadi hampir setiap hari di Indonesia namun biasanya tidak menyebabkan atau hanya sedikit menyebabkan kerusakan. Kalau kekuatan gempa yang besar, sebuah gempa bisa menyebabkan banyak kerusakan. Rata-rata, setiap tahunnya terjadinya satu gempa bumi yang besar di Indonesia dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur maupun lingkungan hidup. Biasanya gempa utama diikuti oleh puluhan gempa susulan yang berlanjut selama berhari-hari.

Dalam beberapa bulan terakhir, kepulauan Indonesia telah diguncang gempa bumi. Tektonik lempeng dan Cincin Api adalah alasan utama mengapa Indonesia memiliki begitu banyak gempa bumi dan letusan gunung berapi, tanah di bawah Indonesia terus berubah dan terus bergerak. Salah satu zona paling aktif secara seismik di planet ini membentang dari Jepang dan Indonesia di satu sisi Pasifik, hingga California dan Amerika Selatan di sisi lainnya.

Indonesia rawan gempa karena berada di Ring of Fire, yaitu busur gunung berapi dan garis patahan di cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini membentang sepanjang 40.000 kilometer atau 25.000 mil dan merupakan tempat sebagian besar gempa bumi di dunia terjadi. Di Indonesia, pertanyaannya bukan apakah gempa akan terjadi tetapi kapan gempa itu akan terjadi.

Gempa bumi, yaitu setiap goncangan tanah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh lewatnya gelombang seismik melalui batuan bumi. Gelombang seismik dihasilkan ketika beberapa bentuk energi yang tersimpan di kerak bumi tiba-tiba dilepaskan, biasanya ketika massa batuan yang saling bergesekan tiba-tiba retak. Gempa bumi paling sering terjadi di sepanjang patahan geologi, zona sempit di mana massa batuan bergerak. Garis patahan utama dunia terletak di pinggiran lempeng tektonik besar yang membentuk kerak bumi.

Gempa bumi dapat menyebabkan kebakaran dengan merusak saluran listrik atau saluran gas. Jika saluran air pecah dan kehilangan tekanan, penyebaran api mungkin juga akan sulit dihentikan begitu api sudah menyala. Bisa jadi, lebih banyak kematian dalam gempa bumi disebabkan oleh kebakaran daripada oleh gempa itu sendiri.

Gempa bumi dapat menghasilkan ketidakstabilan lereng yang mengarah ke tanah longsor. Bahaya tanah longsor bahkan tetap ada saat personel darurat berusaha menyelamatkan korban gempa. Gempa bumi dapat menyebabkan cedera dan hilangnya nyawa, kerusakan jalan dan jembatan, kerusakan properti umum, dan keruntuhan atau destabilisasi atau berpotensi menyebabkan keruntuhan di masa depan bangunan. Dampak gempa dapat membawa penyakit, kekurangan kebutuhan dasar, konsekuensi mental seperti serangan panik dan depresi.

Pencairan tanah dalam gempa terjadi karena goncangan, material granular jenuh air seperti pasir untuk sementara kehilangan kekuatannya dan berubah dari padat menjadi cair. Pencairan tanah dapat menyebabkan struktur kaku, seperti bangunan dan jembatan, miring atau tenggelam ke dalam endapan yang dicairkan. Pencairan tanah menyebabkan banyak bangunan tenggelam ke dalam tanah, akhirnya runtuh dengan sendirinya.

Pecahnya tanah dalam gempa adalah perpindahan permukaan bumi yang terlihat di sepanjang jejak patahan, yang mungkin berukuran beberapa meter dalam kasus gempa bumi besar. Pecahnya tanah merupakan risiko utama untuk kerusakan besar seperti bendungan, jembatan, dan memerlukan pemetaan yang cermat dari patahan yang ada untuk mengidentifikasi setiap patahan yang mungkin merusak permukaan tanah.

Guncangan dan pecahnya tanah adalah efek utama yang ditimbulkan oleh gempa bumi, yang pada prinsipnya mengakibatkan kerusakan yang parah pada bangunan dan struktur kaku lainnya. Tingkat keparahan efeknya tergantung pada kombinasi kompleks dari magnitudo gempa, jarak dari pusat gempa, dan kondisi geologi dan geomorfologi, yang dapat memperkuat atau mengurangi perambatan gelombang. Getaran tanah diukur dengan percepatan tanah.

Dalam pengertian yang paling umum, kata gempa digunakan untuk menggambarkan setiap peristiwa seismic, baik alami atau disebabkan oleh manusia, yang menghasilkan gelombang seismik. Gempa bumi sebagian besar di sebabkan oleh pecahnya patahan geologi tetapi juga oleh peristiwa lain seperti aktivitas gunung berapi, tanah longsor, dan ledakan tambang. Titik pecah awal gempa disebut hiposenter atau fokusnya gempa. Episentrum adalah titik di permukaan tanah tepat di atas hiposenter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline