Lihat ke Halaman Asli

Adelia AndiniSalsabila

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember

Pengaruh Konten Tik Tok terhadap Anak di bawah Umur

Diperbarui: 6 Januari 2022   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mengikuti berkembangnya zaman, Teknologi juga semakin berkembang. Mulai dari tayangan televisi, media sosial dan internet. Semua berlomba-lomba untuk menyajikan segala sesuatu yang banyak di tonton oleh berbagai kalangan. Kini, konten video banyak juga tersebar di media sosial dan di berbagai Negara, seluruh dunia termasuk Indonesia. Pertumbuhan konten video ditunjang dengan kemajuan dari kecepatan internet sehingga dapat diunggah ke internet dengan cepat.

Tik-Tok sendiri mempunyai pengertian aplikasi yang memberikan berbagai efek unik dan menarik yang dapat digunakan oleh penggunanya dengan mudah sehingga dapat membuat video pendek dengan hasil yang keren serta dapat dipamerkan kepada teman-teman atau pengguna lainnya. Aplikasi sosial video pendek ini memiliki dukungan musik yang banyak sehingga penggunanya dapat melakukan performanya dengan tarian, gaya bebas, dan masih banyak lagi sehingga mendorong kreativitas penggunanya menjadi konten kreator. 

Sering kali di Tik Tok beredar video-video yang tidak pantas ditonton dan dilihat terutama oleh anak di bawah umur, sudah pasti merusak moral dan perilaku anak-anak yang melihat tayangan tersebut,  Tidak jarang mereka mengikuti apa yang mereka lihat karna pada dasarnya kebanyakan anak-anak di bawah umur belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Contohnya pada video remaja yang berjoget ketika sedang beribadah, yang di takutkan jika anak-anak di bawah umur melihat tayangan video tersebut akan menirukan tayangan video yang di lihat.


Tik Tok memiliki pengaruh buruk bagi anak jika digunakan secara berlebihan, yaitu menghambat proses tumbuh kembang kemampuan bersosialisasi terhadap lingkungan sekitar. Semenjak ada aplikasi Tik Tok, anak-anak terkadang menjadi lupa akan serunya bermain bersama teman-teman. Banyak ditemui anak-anak yang bahkan dengan tetangganya pun tidak kenal. Hal ini sangat mengganggu proses anak untuk bersosialisasi dengan orang di sekitarnya.

Masalah lain yang timbul adalah banyaknya melakukan penindasan melalui media sosial pada anak di bawah umur. Dengan kemudahan fitur komentar pada konten video Tik Tok, banyak oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan penindasan dengan cara Penghinaan fisik, menghasut, dll. Penindasan melalui media sosial dapat mengganggu kesehatan mental dan psikologis anak. Tak jarang mereka akan mengalami stres berlebih, rasa takut yang berlebihan, hingga rasa cemas yang tak kunjung hilang.

Peran orang tua mengingatkan kepada anak akan pentingnya sosialisasi terhadap dunia sekitar, karena kita adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Anak-anak harus diteguhkan agamanya, salah satu caranya adalah dengan mengajarkannya beribadah sesuai ajarannya. Saat anak-anak sudah dikuatkan agamanya, mereka akan bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk, dan akan memperkecil peluang mereka untuk mencontoh hal-hal yang tidak terpuji baik dari media sosial maupun dunia nyata.

Perubahan pola perilaku yang terjadi adalah Anak- Anak tidak dapat membedakan apakah video-video Tik-Tok yang menjadi tren dan banyak ditonton adalah video yang bermanfaat, bermoral dan bersifat edukasi. Jika video tersebut menjadi tren dan banyak diikuti, maka mereka juga akan membuat video tersebut dengan versi mereka tersendiri. Kemudian aplikasi Tik-Tok juga dapat menambah tingkat kepercayaan diri mereka dalam mengekspresikan diri mereka untuk menjadi tampil berani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline