Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana bagi peserta didik untuk menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar dapat mengembangkan potensi diri pada setiap individu.
Hal ini dilakukan agar tercipta kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang berguna bagi dirinya dan pada masyarakat di sekitarnya.
Sistem pendidikan di daerah perkotaan sangat amat berbeda, jika dibandingkan dengan di daerah pelosok, yang mana sistem pendidikan di perkotaan memberikan sejumlah keuntungan atau kemudahan dalam segi informasi dan teknologi yang sangat cepat, dengan keberadaan internet yang mendunia pada saat ini.
Sedangkan, di daerah pelosok tidak memiliki keuntungan yang sama seperti itu, bahkan kemungkinan berbanding terbalik dengan apa yang ada di daerah perkotaan. Hal tersebut tidak menjadi pengaruh dalam semangat belajar mereka yang tinggal di daerah pelosok.
Masyarakat yang tinggal di daerah pelosok tetap memiliki komitmen yang kuat untuk mengenyam pendidikan, meskipun mereka masih sering menemui keragaman kendala. Seperti halnya dari segi teknologi, mereka masih sulit untuk mendapatkan informasi tentang peristiwa - peristiwa di dunia ini. Tetapi, mereka selalu berusaha di tengah keterbatasan yang mereka alami, hal ini bertujuan agar mereka dapat memperbaiki kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Berbicara tentang pendidikan, tentunya sangat berkaitan erat dengan kurikulum yang menjadi bahan evaluasi terhadap perkembangan peserta didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan melalui proses pembelajaran. Dalam hal ini, adanya mekanisme yang menimbulkan gagasan untuk menggunakan sistem kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka.
Melalui penerapan kurikulum baru tersebut menimbulkan problematika dan menjadi tantangan berat, terkhusus bagi sekolah - sekolah di daerah pelosok. Mengapa demikian? dalam implementasi kurikulum merdeka, terutama di daerah pelosok fokus utamanya yaitu bertumpu pada kualitas pembelajaran yang diperoleh peserta didik. Sedangkan, kualitas pembelajaran yang baik juga harus berpedoman pada kurikulum yang sudah ditentukan.
Implementasi kurikulum merdeka ini, masih belum dapat berjalan secara mulus di daerah pelosok. Karena dalam proses implementasinya sangat memerlukan bantuan media pembelajaran berupa internet dan teknologi canggih yang dapat mendukung sarana dan prasarana dalam pembelajaran.
Meskipun mendapat antusiasme yang tinggi dari berbagai satuan pendidikan tetapi, implementasi kurikulum ini dianggap cukup menantang dan membutuhkan waktu penyesuaian yang lumayan lama terkhusus di daerah pelosok.
Terlebih lagi di kawasan tersebut masih minimnya akses penunjang untuk mengakses internet, sehingga dirasa cukup sulit untuk menggunakan berbagai teknologi yang memerlukan akses internet, hal ini berakibat kepada tidak selalu adanya signal yang stabil, sehingga penggunaan teknologi canggih dalam proses pembelajaran masih minim digunakan.
Melalui implementasi kurikulum merdeka ini, tenaga pendidik dituntut untuk lebih aktif, inovatif, kreatif, dan produktif agar menghasilkan peserta didik yang mandiri, aktif, kreatif, dan berani untuk bertanya serta mengemukakan pendapat. Kebijakan kurikulum merdeka memberikan peluang pembelajaran secara inventif, dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik yang belum tersedia, menyiapkan peserta didik agar dapat sesuai dengan kebutuhan zaman, mengimbangi perubahan kemasyarakatan, kebiasaan (budaya), dan kemajuan teknologi yang besar.