Lihat ke Halaman Asli

Adelia Kusuma Sriandi

Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Masyarakat di Daerah Pedalaman Alami Ketimpangan Pendidikan di Masa Pandemi

Diperbarui: 13 September 2021   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketimpangan menjadi salah satu persoalan yang masih sering kita temui di Negara Indonesia ini. Salah satunya yaitu ketimpangan dalam segi pendidikan, hal itu dapat terjadi dikarenakan kurang meratanya pengembangan sistem pendidikan di Negara Indonesia. Selain itu, ketimpangan juga terjadi dikarenakan sistem pembangunan yang kurang merata secara menyeluruh dan terkadang hanya berpusat di kota - kota besar yang mendapatkan pembangunan secara maksimal.

Oleh karena itu, ketimpangan pun muncul dalam segi pendidikan di daerah pedalaman. Ketimpangan dalam segi pendidikan di daerah pedalaman terjadi dikarenakan  minimnya peduli pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru yang ada di pedalaman dan juga minimnya anggaran di daerah pedalaman yang tidak seperti anggaran yang terdapat di kota - kota besar sehingga kurang meratanya infrastruktur dan juga fasilitas penunjang pendidikan lainnya yang memberi dampak terhambatnya akses yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan di daerah pedalaman untuk lebih baik lagi.

Terlebih lagi dengan adanya Pandemi Covid-19 yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh atau online. Ditinjau dari pembelajaran yang dilakukan secara online maka mengharuskan setiap pelajar serta pengajar memiki jaringan internet yang memadai. Padahal untuk mendapatkan penunjang dalam melaksanakan pembelajaran secara daring atau online ini dirasa rasa cukup sulit di daerah pedalaman.

Jika dilihat dari segi keadaan ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman serta berprofesi sebagai petani dan cenderung dalam kategori masyarakat yang dapat dikatakan kurang mampu bila memfasilitasi anak-anaknya dalam pembelajaran secara online, seperti halnya telepon genggam (HP), laptop, ataupun kuota untuk mengakses jaringan internet. 

Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari saja terkadang masih ada yang belum tercukupi, apalagi jika mengeluarkan dana untuk membeli paket data. Terlebih lagi di daerah pedalaman yang dimana kita harus bersusah payah mencari sinyal untuk mengakses pembelajaran online ini, sampai-sampai ada yang harus mencari dataran yang lebih tinggi agar mendapatkan sinyal untuk mengikuti pembelajaran secara online.

Rumitnya sistem pembelajaran online yang sangat berbeda dibandingkan pembelajaran secara offline sehingga membutuhkan penyesuaian yang baik dari sisi pengajar maupun pelajar. Dan pada sistem pembelajaran online ini juga memerlukan pemahaman mengenai teknologi, sedangkan di daerah pedalaman masih minim akan pemahaman mengenai penggunaan teknologi. Berbeda dengan halnya di kota-kota besar yang dimana kualitas pengajar dan pelajar mengenai pemahaman teknologi sudah lebih berkembang sehingga lebih mudah untuk menerapkan pembelajaran online dibandingkan mereka yang tinggal di daerah pedalaman.

Dengan beberapa persoalan yang diakibatkan oleh kesenjangan tingkat atau kualitas pendidikan yang ada di daerah pedalaman dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan kesenjangan itu muncul, ditambah lagi dengan adanya Pandemi Covid-19 ini yang menyebabkan sulitnya proses belajar mengajar di daerah pedalaman.

Padahal sebagai masyarakat yang berada di daerah pedalaman mereka juga memiliki hak sebagai Rakyat Indonesia yaitu hak untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline