Hai, para pembaca yang budiman. Kali ini, saya akan membawakan sebuah artikel yang sangat bermanfaat bagi pembaca yang sudah menjadi ayah dan bunda. Langsung saja, yuk intip pembahasannya di bawah ini:
Ketika kita mendengar kata jajan, ayah bunda pasti akan langsung memikirkan si buah hati yang lucu dan menggemaskan. Sebagai orangtua, kita sering merasa tak tega ketika anak kita meminta untuk dibelikan sesuatu yang disukainya. Baik itu makanan, minuman ataupun mainan yang bisa menghibur di kala merajuk. Akan tetapi, jika keinginan tersebut selalu dipenuhi dan menjadi tak terkontrol, apakah hal tersebut merupakan hal yang wajar?
Maraknya jajanan tak sehat di luaran sana, acap kali membuat khawatir para bunda yang menginginkan sang buah hati hidup sehat. Ketika anak kita meminta jajan yang berlebihan, maka kita harus mengontrol dan membiasakan pola hidup teratur pada mereka. Lalu, tips apa saja yang harus dilakukan agar membuat anak kita tidak terus-menerus meminta jajan? Simak di sini, yaa:
- Membuat makanan, minuman dan mainan yang kreatif.
- Tips ini memang agak sulit dilakukan, terutama bagi orang-tua yang sibuk bekerja. Namun, sebagai orang-tua yang memiliki tanggung jawab kepada buah hatinya, tentunya hal ini harus dilakukan meskipun tidak dalam waktu yang sering. Cobalah untuk membuat makanan, minuman atau mainan yang kreatif dan fariatif. Akan lebih bagus lagi, jika kita melibatkan buah hati secara langsung untuk mengetahui prosesnya. Hal tersebut berguna untuk mengasah keterampilan buah hati kita agar lebih bisa berinofasi sejak dini.
- Membiasakan anak memanfaatkan sesuatu yang telah tersedia di rumah.
- Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya orang-tua hanya menginginkan hal yang simpel demi tercapainya suatu penyelesaian permasalahan, terutama menyangkut si buah hati. Misalnya saja dalam hal keinginan anak kita untuk membeli sesuatu. Ketika anak menginginkan makanan tertentu, biasanya kita akan lebih memilih untuk membeli makanan yang sudah jadi. Padahal, bahan makanan di rumah masih dapat dimodifikasi sesuai keinginan putra/putri kita. Cobalah untuk memberikan pengertian kepada mereka, mengenai berhemat dan memanfaatkan sesuatu yang telah tersedia di rumah.
- Mengingatkan pentingnya bersyukur.
- Tips ini hanya dapat dilakukan kepada anak yang sudah mulai mengerti apa itu bersyukur dan bagaimana hal yang boleh dan tidak untuk dilakukan. Biasanya, anak usia 5 tahun ke atas sudah memahami konsep tersebut. Cobalah untuk selalu mengingatkan buah hati sahabat pembaca, tentang pentingnya kita untuk mensyukuri apa yang telah dimiliki saat ini.
- Belajar berbagi pada sesama.
- Berbagi pada sesama tak hanya dilakukan saat kita sedang mempunyai rizki melimpah. Berbagi juga dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana, misalnya meminjamkan mainan anak kita pada temannya, atau memakan makanan secara bersama-sama. Selain mendidik anak kita agar menjadi seseorang yang peduli pada sesama, berbagi juga mengajarkan anak untuk selalu menghargai orang lain, terutama ayah dan bunda yang memberikan segalanya untuk sang buah hati. Dengan demikian, keinginan anak untuk membeli sesuatu secara berlebihan akan terkendali secara perlahan.
- Mengajarkan seluruh keluarga untuk berhemat.
- Berhemat tak bisa hanya dilakukan oleh sang buah hati. Jika orang-tua dan seluruh keluarga sudah menerapkan hal ini sejak awal, maka anak kita pun akan meniru hal tersebut karena biasanya anak kecil lebih memahami sesuatu dengan cara menirunya.
- Mengatur pengeluaran anak dan menyepakatinya.
- Ketika anak sudah mulai mengerti apa itu nilai pengeluaran dan pemasukan, cobalah untuk menyepakati berapa hendaknya pengeluaran maximal dalam sehari yang cukup bagi mereka. Jika sudah berlebih, ayah bunda harus senantiasa mengingatkan agar anak kita bisa melatih diri untuk menjadi seseorang yang taat akan peraturan yang berlaku.
- Nah, sekian tips dari saya, semoga bermanfaat bagi ayah dan bunda. Salam sayang dari saya, teruntuk sang buah hati.
- Nah, sekian tips dari saya, semoga bermanfaat bagi ayah dan bunda. Salam sayang dari saya, teruntuk sang buah hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H