Lihat ke Halaman Asli

ADELA OGYA GAVRILA

Unversitas Airlangga

Sinergi Mahasiswa Universitas Airlangga dengan Pemerintah Kota Surabaya

Diperbarui: 20 Desember 2023   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koordinasi dengan Puskesmas Gundib

Sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya menggandeng mahasiswa di daerahnya untuk berkolaborasi, salah satunya dengan Universitas Airlangga. Kegiatan yang dirancang sebagai upaya preventif dan promotif ini dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Surabaya dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dengan nama "Kampung Emas Madani 2.0". 

Tidak hanya mengikutsertakan mahasiswa FKM khususnya gizi, kegiatan ini juga menggandeng mahasiswa dari program studi lain, seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi Bisnis, dan Fakultas lainnya. Dalam upayanya, Kampung Emas 2.0 membawakan 3 program kegiatan utama, yaitu LADUNI (Layanan Terpadu Pranikah), SBCC-BESTIEZ, dan Formula Pangan Beriman. Dipilihnya kegiatan ini bukan tanpa alasan, melainkan dengan adanya 3 program ini harapannya dapat meminimalkan risiko stunting melalui persiapan prakonsepsi yang terencana.

Lebih dari 450 mahasiswa kolaborasi UNAIR dan ITS resmi diterjunkan langsung oleh Bapak Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, pada 5 Oktober 2023 di Gedung ASEEC UNAIR. Penerjunan Kampung Emas 2.0 ini tersebar pada 153 kelurahan di Surabaya, salah satunya di Kelurahan Gundih yang dibawahi oleh Puskesmas Gundih. Kelurahan Gundih dibina oleh kelompok 47 yang beranggotakan tiga orang dari berbagai program studi di Universitas Airlangga yakni Adela Ogya Gavrila dari Fakultas Ekonomi Bisnis, Anisa Dwi Oktavianti dari Fakultas Kedokteran, dan Rahmania Arifa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dalam pelaksanaanya, kelompok 47 aktif berkoordinasi dengan Ibu Eny Qurniyawati, S.ST, M.Kes., M.Epid selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan juga Bapak Achmad Dzulkifli selaku Supervisor Mahasiswa S2.

Selain itu, kelompok 47 juga berkoordinasi dengan pihak lapangan di Kelurahan Gundih yakni Kelurahan, Puskesmas dan Kader setempat. Berbagai rangkaian yang kami lakukan, dari pengolahan data untuk menentukan 10 ibu hamil berisiko tinggi dan 10 calon pengantin untuk dilakukan pendampingan. Setelah itu, dilakukan wawancara lanjutan untuk peninjauan lebih dalam kondisi responden dampingan. Untuk program LADUNI, kami melakukan pendampingan konsumsi rutin Multiple Micronutrient (MMN). Pada program SBCC-BESTIEZ, kami membuat bahan edukasi yang dapat digunakan puskesmas untuk materi kader yang kami sesuaikan dengan hasil olahan kuesioner responden. Serta, pada program Formula Pangan Beriman, kami melakukan survei bahan pangan protein hewani untuk pemilihan bahan dasar dari rekomendasi pangan kelompok kami, yakni rolade ayam.

Pengumpulan data dan intervensi sasaran

Dari serangkaian tersebut, kami mengadakan edukasi untuk meningkatkan awareness dan pengetahuan terutama responden atas kesehatannya. Edukasi tersebut dihadiri oleh ibu hamil dan calon pengantin dampingan, kader, pihak puskesmas, kelurahan dan kecamatan, serta dosen pendamping kelompok dan supervisor kelompok. Kami mengangkat beberapa pembahasan pada edukasi tersebut, yaitu LADUNI, gizi ibu hamil dan calon pengantin, anemia dan obesitas, manajemen stres ibu hamil, kontrasepsi pasca bersalin serta penayangan video formula pangan dan memberikan tester hasil olahannya. Pengadaan edukasi ini mendapatkan respon baik dari peserta yang hadir ditandai dengan feedback positif terhadap rekomendasi menu pangan dari kami yaitu rolade ayam, antusias dengan pamflet yang kami bagikan dan memberikan pertanyaan pada sesi tanya jawab, serta edukasi ini cukup berhasil dengan terdapat peningkatan pemahaman dari hasil pre-post test yang diberikan.

Pelaksanaan sosialisasi edukasi

Besar harapan dari serangkaian kegiatan yang telah terlaksana dapat memberikan dampak pada kehidupan ibu hamil dan calon pengantin dampingan untuk lebih aware terhadap kesehatannya, dengan kesadaran yang diimplementasikan tersebut harapannya juga dapat menurunkan angka stunting di Surabaya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline