Lihat ke Halaman Asli

Adelaide R Ellionnas

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Penanaman Hidroponik dengan Screen House di Kota Depok

Diperbarui: 20 Oktober 2022   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam rangka meningkatkan budidaya pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kota Depok sekaligus menyambut program Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat dalam rangka pengembangan pertanian hydra screen house, maka Pemerintah Kota Depok sepakat mengadakan program pertanian tanaman hydra screen house yang terfokus terhadap tanaman cabai dan bawang merah. 

Program tersebut sudah mulai berjalan di tanggal 01 September 2022 sampai nanti di pertengahan Oktober mendatang. Pemerintah Kota Depok dan Bank Indonesia menunjuk kelompok KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) Kecamatan Limo untuk menjalankan program pertanian hydra screen house yang bertempat di Jalan Irigasi RT.04 RW.08 Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Dalam program ini tentunya banyak sekali kegiatan yang dilakukan, salah satunya seperti melakukan tender pembangunan screen house diawal dengan menggunakan sistem lelang. Banyak vendor yang mengajukan untuk menjalankan program ini, seperti CV Hidroponik Kita Tani Mandiri, CV Wisesa Tunas Bumi dan CV Usaha Kreasi Madani. 

Setelah melakukan proses yang cukup panjang, Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat akhirnya menunjuk CV Hidroponik Kita Tani Mandiri sebagai vendor pelaksana program pembangunan screen house. Untuk saat ini program tersebut masih dalam pengerjaan pabrikasi untuk bangunan screen house yang akan digunakan untuk menanam nantinya. 

Proses tersebut memakan waktu 2 bulan dan akan dilanjutkan dengan penanaman dalam jangka waktu 3 bulan. Melihat hal tersebut, bisa diperkirakan bahwa penanaman akan mulai dilaksanakan awal November mendatang

Pertanian dengan sistem hidroponik seperti ini tentu akan memakan biaya yang cukup besar karena harus disertai dengan screen house yang dimana mempunyai struktur bangunan yang dapat melindungi tanaman dari gangguan hama, penyakit dan terpaan angin yang berlebih. Berbeda dengan budidaya tanaman secara konvensional yakni kegiatan penanamannya tidak menggunakan pelindung atau screen house dan biaya yang dikeluarkan tentu lebih murah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline