Lihat ke Halaman Asli

Skor TOEFL untuk Cari Kerja? Pikir-pikir Lagi Deh!

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Lowongan Kerja"

Posisi: Sekretaris

Skor TOEFL minimal 450

Sering sekali kita melihat iklan lowongan kerja seperti ini. Setidaknya ada 2 kesalahan yang ditemukan dalam iklan lowongan kerja di atas:


  1. Skor TOEFL sekarang bukan 400 atau 500-an lagi, tapi 0 - 120
  2. TOEFL itu isinya total tentang kehidupan akademik di tingkat perguruan tinggi dan gak ada hubungannya sama dunia kerja


Geleng-geleng kepala juga melihat beberapa perusahaan/lembaga pemerintah yang masih aja keukeuh kalo mau mengukur kemampuan bahasa Inggris karyawan/calon karyawan harus pakai TOEFL. Padahal ETS (Educational Testing Service), lembaga pencipta TOEFL sendiri menuliskan dalam websitenya bahwa:

The TOEFL iBT test measures your ability to use and understand English at the university level. And it evaluates how well you combine your listening, reading, speaking and writing skills to perform academic tasks.

Sebagai konsumen cerdas, kita sebaiknya memilih tes yang tepat untuk kebutuhan yang tepat. Untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris di dunia kerja, jelas TOEFL tidak tepat. TOEFL diciptakan untuk mengukur kesiapan seseorang menggunakan bahasa Inggris di tingkat perguruan tinggi. Maka dari itu sangat tepat bila dikatakan bahwa TOEFL hanya dapat digunakan untuk apply beasiswa atau mendaftar di perguruan tinggi di luar negeri yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

Soal-soal yang digunakan dalam TOEFL iBT menggunakan materi yang berhubungan erat dengan dunia kampus, misalnya: diminta membuat kesimpulan mengenai penjelasan dosen, kesimpulan bacaan ilmiah, percakapan antara mahasiswa dan pengelola asrama, percakapan antar mahasiswa dan lain-lain.

Menurut saya, materi soalnya tidak relevan dengan dunia kerja, bahkan malah lebih sulit dari yang seharusnya karena tidak menguji bahasa Inggris untuk komunikasi sehari-hari, melainkan untuk komunikasi di dunia kampus.

Maka dari itu ETS menciptakan TOEIC (Test of English for International Communication) untuk mereka yang membutuhkan tes bahasa Inggris untuk mengukur kemampuan komunikasi sehari-hari atau di dunia kerja. Lebih lengkapnya bisa dibaca di sini.

So, sebagai employer dan calon employee, masih mau menggunakan TOEFL untuk rekrutmen atau cari kerja? Pikir-pikir lagi deh! :)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline