Lihat ke Halaman Asli

Senja di Kala Itu

Diperbarui: 11 April 2019   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore ini sambil menunggu palang pintu kereta api terbuka....

Aku mengamati sekitar jalan yang penuh dengan hiruk pikuk... diiringi alunan musik radio. Lagu Vidi Aldiano - Nuansa Bening.

Hati yang kalut, hati yang gundah, hati yang diiringi rasa takut serta gelisah menjadi lupa sejenak. Seakan senja itu berkata : lihatlah aku, aku begitu indah, begitu hebat mengiri siang berganti malam... 

Sinarnya yang benderang meski hanya sebentar tapi selalu mengusik bagi penikmatnya....

Tuhan tidak tidur.... Tuhan selalu memberikan keindahan.... Tuhan tau yang terbaik untuk umatnya, namun terkadang sebagai manusia, kita belum paham dan mengerti rencana-Nya...

Tuhan memberikan embun ketika pagi.

Tuhan memberikan matahari ketika siang.

Tuhan memberikan bulan dan bintang dikala malam. 

Tuhan memberikan sinar kilat dikala gelapnya hujan....

Aku pun hanyut dalam indahnya alam ini. Sampai akhirnya suasana menjadi sangat dingin dengan diiringi indahnya suara aliran air...

Ternyata aku melamun dan air masuk ke rumah. Banjir Banjir Banjir




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline