Mungkin banyak dari kita bertanya? Kenapa sih kita perlu minum obat pakai diatur segala dan beda-beda lagi. Misalkan sekali berobat kita mendapatkan 3 macam obat, jenis X diminum sehari 2 kali, jenis Y diminum sehari 3 kali dan jenis Z diminum sehari 1 kali. Mengapa tidak disamakan saja semuanya 1 kali sehari saja biar praktis dan cenderung memudahkan.
Baca Juga: Jangan Abaikan Anjuran "Kocok Dulu" Sebelum Minum Obat
Obat itu racun, benarkah?
Jawabannya iya apabila kita tidak tepat menggunakannya. Dalam ilmu kefarmasian ada yang disebut dengan Durasi obat dan Kadar obat di dalam darah. Pemakaian per hari setiap obat itu erat dikaitkan dengan durasi dan kadar obat.
Durasi obat adalah lamanya obat tersebut berada dalam tubuh kita. Kadar obat di dalam darah adalah jumlah konsentrasi di dalam tubuh kita, ketika konsentrasi di dalam tubuh kita mencapai puncak maka obat tersebut akan bekerja paling maksimal.
Contoh.
1. Misalkan obat X, kenapa harus diminum sehari 2 kali? itu artinya menurut penelitian telah dibuktikan secara ilmiah bahwa obat tersebut untuk penyakit tersebut memiliki durasi di dalam tubuh kita adalah 12 jam, makanya kita harus meminum obat tersebut sehari 2 kali. Begitu juga untuk yang sehari 3 atau 1 kali.
Namun untuk beberapa obat memungkinkan dengan komposisi (zat aktif) yang sama maka digunakan dengan jumlah pemakaian per hari yang berbeda yag berbeda. Tetapi ada kalanya tanpa kita sadari membuat penyataan, ah obat ini ga manjur, eitttss... belum tentu loh. Bisa jadi karena kita yang tidak tepat dalam menggunakan obat.
Ketika obat tersebut dalam kadar yang rendah atau titik minimal, maka kita wajib untuk mengulang menggunakan obat tersebut. Maka dari itu lah berpengaruh sekali, apakah obat digunakan sehari 1/2/3 bahkan 4 kali.
Baca Juga: Bolehkah Minum Obat Bahan Alam dan Obat Kimia Bersamaan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H