Tak terpikirkan sedikit pun di benakku,
Ku yang selalu ada untukmu, tak pernah kau lihat meski selirik mata sekalipun
Tak ingin lagi ku berlari di antara jerami yang kau tusukkan di hatiku,
Tak ingin lagi ku berlayar di arus air mata yang kau berikan,
Sampai ku berdiam menatap biru nya langit sehingga angin membujukku untuk tetap memanggil namamu
Namun hujan menghalangi langkah ku untuk berjalan di samping mu, datang bersama namun tidak memiliki tujuan yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H