Lihat ke Halaman Asli

ade kurniawan

Mahasiswa

Peran Komunikasi Digital dalam Pembentukan Identitas Budaya: Tinjauan atas Fenomena TikTok dan Kebudayaan Remaja

Diperbarui: 11 Februari 2024   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sociable.co

Dunia digital telah menjadi kebutuhan kehidupan kita sehari-hari. Kondisi dimana integrasi internasional telah mengalami pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, cara pandang, dan aspek-aspek kebudayaan. 

Teknologi yang semakin canggih dan mudah didapatkan mendorong terciptanya inovasi-inovasi teknologi baru yang berdampingan dengan kehidupan kita sehari-hari. 

Teknologi yang kian berkembang menjadikan begitu banyak media sosial dengan versi-versi dengan kegunaan dan fungsi yang berbeda. Lebih dari sekadar alat komunikasi, ia menjadi media sosial yang kuat untuk membentuk budaya mengikuti perkembangan tren masa kini. 

Dengan berbagai macam bentuk media sosial, media sosial menciptakan bermacam bentuk informasi untuk seluruh kalangan masyarakat. Seseorang dapat berkomunikasi dan berbagi informasi melalui media sosial. Bagaimana seseorang itu menggunakan dan memanfaat teknologi dan media sosial berpengaruh terhadap dampak positif dan negatif dari penggunaannya. 

Sebagian besar remaja telah memiliki media sosial yang mereka gemari bahkan hingga waktu mereka habis diluangkan untuk penggunaan media sosial. Hal tersebut cenderung membawa kepada dampak negatif karena mereka tidak lagi memfokuskan waktu mereka kepada tanggung jawab mereka yang utama yaitu belajar. 

Namun, dibalik hal negatif tersebut, terdapat pula hal positif yang dapat diambil yaitu mereka dengan mudah melakukan penggalian informasi positif dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan masih banyak media-media yang dapat remaja tekuni yang membahas seputar konten-konten yang memberikan wawasan dan pengetahuan positif. Seperti konten seputar sosial dan budaya yang dapat memberikan remaja pemikiran dan perubahan untuk menjadi lebih baik

Di antara berbagai platform yang menarik perhatian luas, terutama di kalangan remaja, TikTok merupakan salah satu media sosial yang menonjol dibandingkan dengan media sosial lainnya. TikTok lebih dari sekadar tren yang lewat atau sumber hiburan. 

Dampak dari adanya COVID 2019 dimana setiap orang melakukan isolasi di rumah mendoronh remaja cenderung mencari dan membuat konten hiburan melalui TikTok. Saat ini TikTok masuk dalam konteks budaya populer karena TikTok menjadi trend baru dan telah populer dalam masyarakat Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara dengan banyak pengguna TikTok. 

TikTok dapat mempengaruhi pembentukan identitas budaya, terutama di kalangan remaja. Hal ini dikarenakan remaja cenderung menirukan gaya pakaian, cara bicara, sikap, dan setika setiap orang yang ada di TikTok atau media sosial lainnya. 

Beberapa konten di TikTok masih menampilkan unsur-unsur budaya nasional, namun minat sebagian kalangan remaja dan dewasa masih terbatas karena kurangnya informasi yang komprehensif tentang kebudayaan. Ketidakminatan terhadap budaya ini juga disebabkan oleh sikap beberapa orang yang enggan dan malu untuk mempelajari warisan budayanya sendiri. Maka dari itu, dibutuhkan konten-konten positif seputar hal tersebut yang dapat ditirukan oleh remaja yang menonton dan menikmati konten tersebut.

Media sosial telah merevolusi cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi, termasuk dalam membangun identitas budaya. Identitas budaya merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, yang dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk nilai-nilai, tradisi, dan bahasa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline