Seperti yang kita ketahui,tanah longsor ataupun gerakan tanah merupakan salah satu peristiwa bentuk kejadian bencana alam yang biasa kita lihat. Tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Pada umumnya tanah longsor sudah biasa terjadi di wilayah Indonesia.
Tanah longsor bisa terjadi kapan saja tanpa kita ketahui,di Indonesia Indonesia mempunyai rekor masalah bencana longsor salah satu yang terbesar adalah longsor di Banjarnegara pada 2015 kemarin. Namun tanah longsor tersebut terjadi di kampung halaman ku tepatnya di Kota padangsidimpuan,sumatera utara pada tahun 2015.
Tanah longsor tersebut terjadi akibat hujan lebat yang melanda pada senin sore pukul 17.30 wib, Saat kejadian, dilaporkan 10 orang yang berada dalam rumah tersebut ikut terseret longsor, tetapi tiga orang diantaranya berhasil diselamatkan. Menurut salah satu warga sekitar peristiwa longsor itu menimpa sebuah rumah milik salah satu warga yang bekerja sebagai pengemudi becak bermotor. Sebelum longsor terjadi, keluarga korban didatangi keluarga yang menjenguk isteri Bisri karena baru melahirkan.
Tanah longsor yang terjadi tersebut memakan korban sebanyak 7 orang kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf. tujuh korban tewas itu adalah Maryam Lubis (5), Muhammad Al-Imam (2), Ibrahim (2 bulan), Zainab Piliang (4), Mariam Piliang (5), Aisyah (8), dan Nuraini (30).
Upaya penanggulangan bencana tanah longsor perlu kita lakukan agar tidak terjadi lagi untuk masa kedepan nya,adapun beberapa cara yang kita lakukan untuk menghindari tanah longsor adalah sebagai berikut:
1. Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi tanah longsor.
2. Mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di kawasan lereng
3. Menjaga drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam lereng keluar lereng
4. Pembuatan bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab longsor
5. Penanaman pohon yang mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat diantaranya di seling-selingi tanaman pendek yang bisa menjaga drainase air.
6. Relokasi daerah rawan longsor, meskipun butuh dana besar ini adalah upaya penting yang harus dilakukan pemerintah ketika ancaman bencana bisa merenggut nyawa dan kerugian yang besar.