Lihat ke Halaman Asli

BUNDA

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunda
aku menangis ketika datang ke dunia ini
tangisku bangga,tangisku haru
bangga karena mempunyai seorang bunda seperti mu
haru karna kau sangat istimewa
bunda
aku ingat ketika masih kecil
kau selalu mengajarku,membimbingku
ketika aq tak dapat berjalan kau memapahku
kau selalu menyanyikan sebuah lagu sebelum aku tertidur
cukup sederhana tapi aku bahagia
bunda
terlelaplah dengan tenang
dan akulah yang akan terjaga
demi menghalau mimpi-mimpi buruk yang mengintaimu
dengan doa-doa ku
bunda
aku ingin menjadi angin
yang tidak membadai namun menyejukan
ingin menjadi hujan yang membias karena cahaya matahari
dan kau bisa menikmati aku di kala hujan itu berhenti
sebagai pelangi
yangterpancar ketika aku,gadis kecilmu memuisikan tengtangmu
ialah raut kebahagian yang begitu sempurna
sebuah cinta tanpa kebohongan
aku mencintaimu dengan hati
dan aku menyayangimu dengan nada
yang tak bisa aku harmonikan pada orang lain
dari hati yang terdalam untukmu bundaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline