Lihat ke Halaman Asli

Ade Irma Mulyati

SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

6 Strategi Penguatan Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka melalui Kegiatan Pengimbasan

Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Hari ini terasa berbeda karena bisa mengunjungi sekolah yang menjadi lokasi Pengimbasan IKM di Kecamatan Ngamprah. Tepatnya di SDN Budi Asih. Berangkat pagi menjadikan suasana terasa adem membersamai langkah menyusuri sepanjang perjalanan. Ditambah lingkungan sekolah yang dikelilingi pepohonan yang rindang menjadikan sejuk dirasakan. Kegiatan pengimbasan IKM hari ini ditujukan bagi guru di SDN 3 Ciharashas, SDN Margajaya, SDN Situbolang, SDN Budi Asih dan SDN Cilame.

Implementasi pembelajaran di Kurikulum Merdeka identik dengan berbagai kegiatan yang dipadupadankan dengan penggunaan teknologi/digitalisasi pembelajaran. Sehingga saat awal pembelajaran guru bisa melakukan aktivitas pembelajaran yang mengajak siswa untuk melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan.

Untuk meningkatkan kompetensi guru agar implementasi IKM dilakukan secara komprehensif dan sejalan dengan tujuan agar pembelajaran berpusat pada murid maka perlu dilakukan strategi untuk penguatan kepada guru sehingga selalu bertransformasi melakukan pembelajaran selaras dengan kodrat alam dan kodrat zaman siswa.

Ada 6 strategi penguatan yang dilakukan oleh guru baik secara mandiri maupun secara kolegial, melalui:

1. Memperluas akses Platform Merdeka Mengajar (PMM) oleh guru dengan memanfaatkan akun belajar.id. Di PMM guru bisa melakukan perubahan diri dengan menelaah 15 menit bisa, pengembangan diri, perbaikan mengajar, mendapatkan inspirasi, rekomendasi jempolan dan mendapatkan dokumen rujukan untuk menguatkan diri menjadi pengajar beda dan unggul.

2. Mengikuti webinar yang dilakukan baik yang gratis maupun berbayar. Untuk itu guru perlu bijak dan kreatif menemukan webinar yang disesuaikan kebutuhan pembelajaran masing-masing.

3. Berkontribusi di Komunitas Sekolah menjadi cara yang termudah untuk saling belajar. Ada keuntungan jika sekolah mengembangkan komunitas belajar, apalagi kalau di sekolah tersebut ada guru penggerak. Mereka bisa belajar bersama di komunitas sekolah dengan jadwal yang fleksibel, permasalahan disesuaikan dengan kondisi real di kelas masing-masing, hemat biaya, dan solusi yang didapatkan bisa langsung diterapkan di kelas.

4. Berbagi pengalaman melalui praktik baik. Setiap guru memiliki pengalaman terbaik terkait strategi/metode pembelajaran. Pengalaman tersebut akan menginspirasi guru lainnya sehingga diperlukan penyebarluasan praktik baik tersebut baik melalui webinar maupun kegiatan kolegial di komunitas sekolah. Guru lainnya mendapat kesempatan untuk mengamati, meniru dan menerapkan di pembelajaran.

5. Mengunjungi pusat bantuan jika ada kendala. Meminta bantuan bisa dilakukan secara langsung dengan diskusi bersama kepala sekolah, rekan sejawat, guru penggerak, komunitas sekolah bahkan memanfaatkan pusat bantuan di PMM melalui help desk atau berkenalan dengan Asisten Guru beta.

6. Membangun Kemitraan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan seluruh stakeholder di sekolah. Mitra di sekolah ditumbuhkembangkan dengan membangun kolaborasi, kordinasi dan komunikasi antara GTK, komite sekolah, orang tua. Hubungan sinergis menjadi kunci menjalin kemitraan dan komunikasi efektif untuk mendukung program sekolah.

Strategi penguatan yang disiapkan untuk menumbuhkembangkan kompetensi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka akan berhasil jika guru telah memiliki keterampilan afektif untuk terus bertumbuh menjadi guru pembelajar sepanjang hayat. Sebagus apapun strategi hasilnya belum berdampak terhadap peningkatan kualitas pembelajaran jika guru masih senang di zona nyaman. Untuk itu diperlukan keterpaduan antara niat, kemauan dan kemampuan untuk bertransformasi menjadi guru Merdeka Mengajar.

Semangat berproses bersama.

Bandung Barat, 10082024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline