Lihat ke Halaman Asli

Ade Irma Mulyati

SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Memaknai Hasil Observasi Praktik Pembelajaran Rekan Sejawat untuk Menciptakan Kelas yang Menyenangkan

Diperbarui: 14 Mei 2024   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Pada saat menjadi peserta observasi praktek pembelajaran rekan sejawat akan menemukan pengalaman bermakna untuk instrospeksi proses pembelajaran sendiri di dalam kelas. Sebab dengan menelaah rekan mengajar akan mendapatkan makna mendalam terkait:

1. Kemampuan menganalisis bagian-bagian yang relevan dan berdampak pada proses belajar murid. Terkadang rekan sejawat memiliki inovasi baru dalam penggunaan strategi/metode/pendekatan/model pembelajaran. 

Walaupun diri sendiri pernah menerapkan, tetapi saat observasi pembelajaran tersebut, tidak menutup kemungkinan muncul hal baru yang awalnya belum terpikirkan oleh sendiri. Ternyata sudah dilakukan oleh rekan sejawat. 

Sudah tentu sebagai observer akan berujar, "Oh, iya ya, kenapa tidak terpikirkan sejak awal. Padahal yang dilakukan teman sejawat itu sederhana, mudah di duplikasi dan menjadikan siswa betah belajar" 

2. Proses mengobservasi tersebut diibaratkan diri sendiri sedang bercermin. Dari pantulan cara mengajar teman kemudian direfleksikan pada kegiatan yang biasa dilakukan sendiri saat mengajar akan ditemukan hal yang dianggap sudah baik, hal yang masih perlu ditingkatkan, bahkan hal yang perlu dihilangkan. 

Proses refleksi yang dilakukan secara terus menerus setelah selesai beraktivitas memberi peluang untuk selalu berproses melakukan perbaikan untuk peningkatan kompetensi diri agar menjadi pengajar yang profesional.

3. Saat mengobservasi praktek pembelajaran rekan sejawat akan menumbuhkan motivasi diri. Semangat yang awalnya melemah, akan berdaya kembali karena secara intrinsik muncul kesadaran diri untuk melakukan kinerja semakin baik lagi ke depannya. 

Apalagi bagi guru senior menjadi kesempatan untuk mendapatkan praktek langsung penerapan strategi terbarukan yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman siswa dari guru muda yang penuh karya. 

Perbedaan antara generasi 60-an dengan guru muda kelahiran 80 an jangan jadi penghalang. Dikotomi antara guru muda yang mahir IT dan guru senior yang dianggap kudek (=kurang dekat)IT diminimalkan. 

Sebaliknya kesempatan melakukan observasi praktek pembelajaran rekan sejawat menjadi ruang untuk mendapatkan ilmu baru dengan mudah dan murah, langsung dipraktekkan dalam pembelajaran. Situasi ini diharapkan akan memunculkan motiv untuk mencoba menerapkan dalam praktek pembelajaran di kelas sendiri tanpa paksaan. Bisa saja dalam hitung sekon muncul niat,

"Besok saya akan mencoba menggunakan penilaian dengan kuiz, karena siswa begitu antusias dan terlihat senang mengerjakannya"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline