Lihat ke Halaman Asli

Ade Irma Mulyati

SDN Jaya Giri Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat

Mengukir Kisah Refleksi Dari Pendampingan Individu 4

Diperbarui: 16 Februari 2024   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.pri

Diary, ingin dengar curhatku hari ini?

Kau tahu, kan hari ini selesai menuntaskan Pendampingan Individu 4 (PI4). Tepat jam 11.00, bersamamu sesegera mungkin beranjak pulang dari sekolah sasaran. Setelah 180 menit menghabiskan seluruh skill coaching yang saya miliki ditumpahkan agar potensi Calon Guru Penggerak (CGP) tergali tanpa merasa dihakimi dan digurui. 

Entah berapa pertanyaan pemantik yang disebar. Mungkin ratusan kata kunci sudah dilontarkan. Sudah pasti percakapan yang dihadirkan tidak sama antara satu CGP dengan CGP lainnya. Mereka bukan paket komplit tapi menjadi paket berlapis dengan potensi yang berbeda-beda.

Diary, tahukah kamu. 

Setelah menjalani PI4 ini menjadikan saya sering melakukan refleksi diri. Sering merenung terkait pengalaman atau fakta yang saya alami. Perasaan yang berkecamuk pada saat saya berhadapan dengan CGP. Semua orang menganggap saya hebat. 

Tapi, diary.

Tatapan mereka sungguh menusuk jantung. Seolah sedang mengorek apa yang ada dalam pikiran saya. Menguliti apa yang terbenam di benak paling dalam. Bayangkan, andai kurang tameng diri, pasti sudah pingsan duluan.

Kau jangan balik bertanya terkait tameng yang saya butuhkan. Bukan payung, lho penghalangnya. Tetapi pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan yang berperan. Peristiwa tersebut menjadi jembatan ditemukan serangkaian pembelajaran. Pada akhirnya akan didapatkan ide baru untuk perbaikan berkelanjutan. Agar bisa menjadi Pengajar Praktik (PP) yang baik.

Terus apa jawabannya? Lakukanlah refleksi diri secara konsisten. 

Mengapa harus sering melakukan refleksi? Bukankah kalau sudah dinobatkan menjadi PP berarti sudah menjadi suhu?

Hus, jangan ngawur kamu diary. Walaupun sudah menjadi salah satu aktor pendukung PGP dengan peran menjadi PP, tak berarti selesai belajar. Justeru sebaliknya PP itu harus lebih dahulu belajar, lebih dulu paham, lebih dulu mengerti, lebih dulu menerapkan dan lebih dulu menguasai keterampilan yang baru dan terbarukan. Sehingga bisa menjadi sosok yang baik dan mampu menjalankan peran dan nilai-nilai guru penggerak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline