Episode 5 Merdeka Mengajar berkaitan dengan Program Guru Penggerak. Program ini digagas dengan tujuan ingin mencetak guru calon pemimpin pendidikan masa depan. Para guru terpilih akan menyandang label Calon Guru Penggerak (CGP). CGP inilah yang akan berjuang menuntaskan pendidikan selama 6 bulan bahkan ada yang menjalaninya selama 9 bulan lebih.
Sejak dinobatkan menjadi CGP otomatis akan mendapatkan berbagai tantangan untuk melampaui keseluruhan program. Berat memang, tetapi jika dijalani akan teras nikmat. Apalagi jika pada awalnya sudah dibekali dengan niat dan tekad bulat semakin memudahkan saat berprosesnya. Dengan kesiapan dan kesigapan diri, pasti sudah memahami apa, bagaimana sikap, tindak dan perilaku yang harus ditampilkan selama menjadi CGP. Andaikan diri merasa terpaksa atau tidak sanggup menjalaninya, jangan coba-coba mendaftar. Mundur saja dan berikan kesempatan kepada yang lain untuk menikmatinya.
Sejatinya para pejuang CGP selama berproses mendapat peluang untuk mengembangkan, melatih, menata dan mengevaluasi diri terkait kelemahan diri yang secara sadar harus segera diperbaiki demi kebaikan masa mendatang. Di samping itu selama menjadi CGP dijadikan media untuk melatih diri mengarungi tantangan yang kemungkinan akan dialami juga di masa yang akan datang. Perlu kesadaran bahwa setiap zaman berbeda situasi dan kondisinya. Dipastikan juga, tantangan ke depan pun semakin berat. Diperlukan pengambilan keputusan cepat, tepat, reflektif, adaptif serta solutif setiap menyelesaikan permasalahan.
Andaikan diri terbiasa menghadapi berbagai problematika dengan berlatih mengenal berbagai kasus yang muncul, suatu saat andai dihadapkan pada permasalahan yang pelik, pengambilan keputusan selalu didasarkan pada pertimbangan sebagai hasil berfikir lambat.
Nikmati, jalani dan syukuri prosesnya, karena setiap perjalanan akan tiba di titik akhir. Setelah menjadi Guru Penggerak ada 5 peluang yang didapatkan, yakni:
1. Menjadi agen perubahan. Guru Penggerak selalu tergerak jika menyaksikan hal yang harus dibenahi. Menjadi mesin motivator dan inovator pada pembelajaran maupun pada pemilihan program yang berpusat pada murid. Dengan menggerakkan aset kekuatan yang dimiliki sekolah dikombinasikan dengan manajemen perubahan berbasis Inkuiri Apresiatif menjadikan program yang dirancang direncanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Pembelajaran dengan mengedepankan kordinasi, komunikasi dan kolaborasi berbagai pihak yang terkait.
2. Menjadi guru pembelajar sepanjang hayat. Terbiasa dengan tantangan dan tertantang untuk menambah serta pengembangan diri maka guru penggerak merasa haus untuk menambah serta memperluas pemahaman diri. Dengan kesadaran diri berusaha menggali hal baru, baik secara mandiri maupun secara kegiatan kolegial melalui komunitas. Keseluruhan daya dan upaya mengedepankan kebermanfaatan. Bermanfaat untuk peningkatan pembelajaran agar program sekolah berpusat pada murid serta menciptakan iklim sekolah yang ramah anak.
3. Menjadi Pengajar Praktik (PP) Program Guru Penggerak. Setelah lulus guru penggerak termotivasi untuk berbagi. Menjadi PP saya anggap menjadi pilihan terbaik. Walaupun guru reguler pun bisa menjadi PP, tetapi lulusan guru penggerak saat proses seleksi tidak menempuh tahap simulasi mengajar. Bukankah ini sebuah peluang?
4. Menjadi Kepala Sekolah. Sertifikat guru penggerak menjadi salah satu syarat jika ingin menjadi kepala sekolah. Walaupun ada guru reguler yang berhasil menjadi PP belum bisa mengajukan menjadi kepala sekolah, sebab yang bersangkutan harus mengikuti program guru penggerak terlebih dahulu atau menempuh program rekognisi. Bukankah ini membuktikan lulusan guru penggerak memiliki karir ke depan yang cemerlang?
5. Menjadi Pengawas Sekolah. Lulusan Guru Penggerak memiliki peluang emas untuk mengikuti Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang (UKKJ) Jabatan fungsional Guru ke Jabatan fungsional Pengawas Sekolah. Setelah lulus UKKJ, diberi kesempatan untuk ikut tahapan rekrutmen menjadi Pengawas Sekolah. Bukankah ini kesempatan yang jarang ada? Kalau terlambat mengambil keputusan, bukankah peluang tidak akan datang dua kali?
Bagaiman guru-guru hebat? Yuk, menjadi guru penggerak. Yakinkan diri bisa menjalaninya.