Lihat ke Halaman Asli

ADE IMAM JULIPAR

AutoCAD Trainer

Sakit Perut dan Takhayul

Diperbarui: 17 Desember 2017   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: tribunnews.com

Kalau dihitung hampir sudah 12 kali pulang pergi ke toilet. Saya sakit perut. BAB (Buang Air Besar)  terus dari tadi pagi. Perut terasa mulas. Ini akibat semalam makan sate kambing dengan bumbu kacang. Dan diperparah dengan sambalnya yang tidak mengikuti SNI (Standar Nasional Indonesia). Hampir tiga sendok makan saya minta sambal ke pedagang satenya. Pedasnya level lima.

Untung saja sekarang hari Sabtu. Saya tidak berangkat ke kantor. Coba sekarang hari Selasa atau hari Kamis. Bisa berabe. Yang ada nanti belakang celana saya basah terus akibat sering ke toilet.

Di rumah saya hanya memakai sarung saja. Tanpa CD. Biar gampang kalau terasa lagi. Obat diare sudah saya minum. Tapi tetap saja masih bocor.  Badan sudah lemas semua. Mungkin akibat terlalu banyak cairan keluar.  Istri saya pun khawatir akan kondisi saya, sehingga dia mengabarkan sakit perut saya ke keluarga di kampung.

Kebetulan tetangga memberitahu: kalau BAB terus suruh minum rebusan daun jambu batu dan diperbanyak minum air teh tawar. Saya pun mengikuti sarannya. Selang beberapa jam agak mendingan frekuensinya. Dibanding sebelum minum ramuan tradisional itu.

Penyakit ini memang sering saya derita. Ini karena saya memang doyan sambal dan bumbu kacang. Padahal dua makanan itu peyumbang terbesar ke sakit perut saya.

Pernah dulu saya membaca dari salah satu majalah terbitan ibukota. Di salah satu artikelnya ada dibahas mengenai zodiak seseorang dengan penyakit yang biasa diderita oleh pemilik zodiak tersebut. Zodiak saya adalah Cancer. Dan di artikel itu disebutkan bahwa orang yang lahir dibawah zodiak Cancer penyakit yang biasa dideritanya adalah: Sakit perut.

Entah itu kebetulan atau memang karena kemanjuran orang yang menulis artikel tersebut. Tetapi otak waras saya sama sekali tidak bisa menemukan hubungan antara zodiak seseorang dengan penyakit yang dideritanya. Entah karena ketidaktahuan saya atau hal lain. Yang pasti akal sehat saya selalu menolak hal-hal yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.

Dulu saya sering diceritai oleh nenek saya dari fihak ibu. Ceritanya lebih pada larangan-larangan. Nenek saya bercerita bahwa ada beberapa larangan-larangan dari orang zaman dulu yang harus saya ikuti. Larangan itu disebut nenek saya sebagai: Pamali. Sesuatu yang tidak boleh dilakukan.

Kemudian nenek saya menyebutkan beberapa diantaranya. Seperti: Jangan Keluar sehabis magrib, nanti ada sandakala. Sampai sekarang saya tidak tahu apa itu sandakala. Jangan pindah tempat kalau sedang makan.  Jangan duduk di pintu. Jangan bersiul di waktu malam. Jangan memakai baju sambil jalan. Dan masih banyak "jangan-jangan" yang lainnya.

Bagi saya, cerita nenek benar-benar membawa saya seperti ke sebuah zaman kegelapan. Zaman seperti eropa sebelum zaman pencerahan. Zaman dimana kepercayaan tradisional masih merajalela. Atau seperti membawa saya ke zaman jahiliyah di daratan Arab sana. Dan, sialnya lagi,Kepercayaan tradisional itu dia wariskan ke cucunya yaitu: saya.

Artikel zodiak dan penyakit seseorang, cerita nenek, dan takhyul lainnya memang belum lagi musnah di muka bumi yang sudah semakin tua ini. Padahal zaman sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi sudah semakin maju.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline