Lihat ke Halaman Asli

"Keteraturan Ibadah "

Diperbarui: 24 Juni 2016   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: uito.org

Mengukur keteraturan membuat kita ingin mengkaji ungkapan benar dan salah secara logis dan transparan. Agama dihadirkan Tuhan dalam upaya menciptakan keteraturan yang berkesinambungan dalam kaitan HABLUM MINALLAH WA HABLUM MINANNAS ( hubungan holistik antar Tuhan dan Manusia ).

dalam searching musaf, tersibak Alquran ayat Al Baqarah ayat 43: " Dan dirikanlah shalat dan laksanakanlah system zakat dan tunduklah bersama-sama orang yang tunduk ". ayat ini mengingatkan kita bahwa kaidah keteraturan telah di tetapkan Tuhan dengan sempurna.

Sejalan dalam kaidah keteraturan tersebut bahwa sholat dan zakat selalu beriringan dalam wahyu_Nya, kita di tuntun kedalam cara pandang holistik bahwa sholat berhubungan dengan Tuhan harus sejalan dengan Zakat yang berhubungan dengan manusia, dan Tuhan maha benar atas ketetapan ini.

Melangkah jauh dengan logika logis manusia, Tuhan sungguh adil memberikan kita pemahaman hidup beraturan, bahwa sholat dan zakat ternyata tiang penting dalam kehidupan sosial bermasyarakat diDunia. sang kaya dan si miskin diberikan rezeki dalam kadar yang berbeda sesuai ritme kepatuhan, agar hukum dalam koridor hablum minallah hablum minannas bisa berjalan sesuai dalam ujian terpenting manusia.

Sang kaya di berikan harta lebih untuk menyantuni si miskin, si miskin punya hak ada harta si kaya ( esensi Zakat ). begitulah cara Tuhan mengatur keteraturan agar kehidupan sosial berjalan sesuai rull nya. Betapa merdekanya suatu kalangan, golongan, negara bahwa dunia jika menyadari penuh dan menjalankan ajaran ajaran Tuhan yang punya aturan keteraturan seperti ini. kesenjangan akan hilang, kebersamaan akan muncul, kesombongan akan sirna, kedamaiaan akan tercipta.

zakat memerdekan si miskin, jikalah si miskin di santuni dan di berikan haknya, maka akan hilang sentimen kesenjangan dengan sendirinya, agar hadir pemerataaan sejatinya. akan memunculkan kearifan local dalam hidup dan ekonomi masyarakat yang adil dan bermartabat.

sang guru dan sang imam berkata " Sikaya lebih berbahaya dan bajingan di banding si perampok, jika tidak mengeluarkan zakat sebagai hak simiskin. "

mari kita renungkan nalarkan dengan sendiri sendiri kalimat ini.

Salam Romadhan

dalam Esensi Zakat

by : dav.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline