Lihat ke Halaman Asli

Investasi Bodong, Bongkar Modus Penipuan Online di Telegram

Diperbarui: 18 Oktober 2024   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi penipuan online (shutterstock.com/g/ScrollR)

Pernahkah kamu tiba-tiba mendapat pesan WhatsApp dari nomor tidak dikenal? Jika pernah, berhati-hatilah! Jangan tergiur dengan sesuatu yang ditawarkan!

Akhir-akhir ini, saya sering mendapat pesan masuk dari nomor tidak dikenal. Nomor tersebut menawarkan pekerjaan sampingan yang bisa dilakukan dari rumah. Tidak terikat waktu, kontrak, dan lain sebagainya. Sangat menggiurkan, bukan?

Sebagai orang awam, tentu hal itu sangat menggiurkan terlebih bagi seorang tunakarya. Diiming-imingi mendapat cuan dengan mudah hanya dari ponsel, pasti membuat siapa pun langsung tergiur. Akan tetapi, kebanyakan orang tidak sadar bahwa ada bahaya yang mengintai.

Waktu itu saya iseng membalas pesan tersebut, hanya ingin tahu cara kerja modus penipuan tersebut. Saat saya membalas pesan itu, seseorang yang mengaku dirinya sebagai admin dari perusahaan tersebut langsung mengirimkan biodata untuk diisi. 

Isi biodata yang dikirimkan berupa nama, alamat, nomor WA, usia dan pekerjaan. Biodata yang dikirimkan tadi saya isi dengan data palsu sebab dari awal sudah curiga kalau itu modus penipuan.

Tidak berapa lama, muncul pesan balasan yang berisi kode serta link Telegram untuk menghubungkan saya dengan resepsionis dari perusahaan tersebut. Setelah saya klik, akun Telegram saya langsung terhubung ke bidang chat seseorang yang mengaku sebagai resepsionis perusahaan. Di situ saya diminta mengisi kode daftar yang didapatkan dari admin perusahaan.

Setelah kode terverifikasi, saya langsung ditambahkan ke saluran utama di Telegram perusahaan itu. Anggotanya cukup banyak, sekitar dua ribu orang. Akan tetapi, nama-nama anggota yang bergabung di saluran itu tidak bisa dilihat; hanya nama para resepsionis yang terpajang di sana.

Tepat pukul 10.00 WIB, Owner perusahaan itu akan mengirim link tugas like dan follow akun seseorang di media sosial Tiktok. Setelah menyelesaikan tugas tersebut, saya harus mengirimkan bukti screenshot pada resepsionis. Sepersekian detik setelahnya, resepsionis itu mengirimkan sebuah formulir berisi nama lengkap, akun bank dan nomor rekening. Dalam hitungan menit, komisi sebesar 30.000 rupiah masuk ke akun bank saya.

Form rekening untuk komisi (Dokpri)

Penurunan komisi akibat melewatkan tugas (Dokpri)


Tugas di saluran utama akan rilis setiap 40 menit. Jadi, tugas berikutnya akan diberikan pada pukul 10.40 WIB. Tugas yang diberikan pun sama seperti sebelumnya, tetapi nominal komisi yang dibayarkan semakin berkurang jika kita melewatkan satu tugas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline