Jika bicara tentang Mojokerto, pasti tidak ada habisnya. Terutama beberapa kawasan dingin di daerah tersebut seperti Trawas dan Pacet. Seperti biasa, kali ini saya mengunjungi kafe yang sudah pernah saya jelaskan di postingan sebelumnya.
Landscape Cafe, terhitung sudah tiga kali saya mengunjungi kafe tersebut. Selain akses jalannya mudah, harga makanan dan minumannya pun cukup terjangkau. Ditambah lagi, tidak ada tiket masuk alias free HTM. Parkirannya pun cukup luas, terletak di area depan gapura Landscape Cafe. Untuk pengendara roda dua, dikenakan tiket parkir sebesar Rp. 4.000,- saja.
Menikmati keindahan alam dengan view pegunungan dan udara sejuk pasti membuat siapa pun ketagihan. Begitu pun dengan saya, tidak pernah bosan berkunjung atau sekadar healing tipis-tipis di kawasan Pacet, Mojokerto.
Tempat-tempat nongkrong dengan view pegunungan memang berkembang pesat di kawasan tersebut. Selain Landscape Cafe, banyak tempat nongkrong lain yang belum sempat saya kunjungi.
Seperti biasanya, saya memesan minuman favorit di kafe tersebut. "Matcha Dingin" nama minuman tersebut. Harga yang dibanderol untuk menikmati segelas Matcha dingin sebesar Rp. 16.000,- saja. Cukup murah, bukan?
Seperti minuman Matcha pada umumnya, bahan-bahan yang dipakai adalah bubuk matcha, susu full cream dan es batu. Menurut saya, perbandingan antara bubuk matcha dan susu full cream-nya sangat pas sehingga menghasilkan cita rasa yang unik di lidah. Rasa matcha-nya sangat kuat, tetapi masih dibarengi rasa susu full cream yang kentara. Pecinta matcha wajib coba!
Selain itu, kawasan Pacet juga terkenal dengan jajanan pentol bakar. Jajanan tersebut bisa ditemukan di pinggir jalan, di sekitar bundaran Pacet. Para pedagang kaki lima yang menjual pentol bakar dan lain-lain tampak berjejer di sana. Tinggal pilih mau beli yang mana.
Rekomendasi dari saya, pilih pentol bakar yang paling ujung sebab rasa bumbu kacangnya paling enak di antara yang lain. Selain itu, harganya tergolong murah, hanya 500 rupiah per tusuk.
Selain pentol bakar, ada pula varian tahu, jamur dan usus. Harganya pun sama, 500 rupiah per tusuk. Silakan dicoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H