Lihat ke Halaman Asli

Ade Dedi

Wiraswasta

Puisi: Terik yang Terbakar

Diperbarui: 11 Februari 2023   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau masih saja menangis

sementara orang - orang diluar sana berlarian

mengejar mimpi yang seharusnya

dan berkali - kali dihantam mimpinya sendiri

terjatuh, tejungkal, lalu merangkak dan kembali berlari

lihatlah matahari dari jendelamu!

masihkah kau merindukan dingin yang angkuh?

bahkan sama sekali dia tak peduli

bukan padamu, tapi pada dirinya sendiri

kau masih saja mengharap terik yang terbakar,

dingin yang membeku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline