Lihat ke Halaman Asli

Ketika Cantik Bukanlah yang Utama

Diperbarui: 14 September 2020   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Mungkin beberapa dari kita sudah familiar dengan novel  booming dengan kata cantik pada judulnya. Ya, novel karya Eka Kurniawan yang berjudul "Cantik Itu Luka" yang begitu menarik perhatian untuk selalu diperbincangkan. Novel yang mempunyai daya magis yang begitu kuat untuk para pembacanya mengikuti alurnya. Novel ini telah diterjemahkan ke lebih dari 30 bahasa sampai saat ini

Mengangkat kisah seorang tokoh fiksi yang bernama Dewi Ayu sebagai tokoh yang memulai ceritanya. Kisah Dewi Ayu bisa dibilang tidak berjalan mulus sejak ia kecil begitu banyak dendam yang tersirat. Berlatar tempat di sebuah pulau yang bernama Halimunda kisah ini mengalir begitu indah dan menyakitkan. Banyak hal detail yang diceritakan yang pada awalnya membuat sedikit berpikir akan maksud dari penulis, namun terasa begitu runut ketika kita tarik pada kesimpulan terakhir. 

Novel yang menurut saya pribadi memiliki banyak makna tersirat sehingga kita seharusnya merenung akanmaksud dari hal tersebut. Selebihnya saya merekomendasikan anda yang membaca tulisan saya utuk membacanya sendiri dan ikut hanyut dalam kisah Dewi Ayu juga keturunannya. Anda dapat membaca novel ini di aplikasi Ipusnas secara gratis. Selamat membaca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline