Nama : Ade Arie Diah Ratri
NIM : 181510601102
Masyarakat masa kini umumnya tinggal di daerah perkotaan. Salah satu masalah yang sering terjadi di daerah perkotaan adalah kelangkaan lahan. Banyak penyebab dari kelangkaan lahan di perkotaan mulai dari pertambahan jumlah penduduk, alih fungsi lahan, keperluan industri dan lain-lain. Selain itu, pencemaran udara akibat polusi juga menambah beban masalah masyarakat yang tinggal di perkotaan.
Sebenarnya jika kita telisik lebih jauh, masalah pencemaran udara dapat kita atasi mulai dari lingkup terkecil seperti dengan memulai menanam tanaman di rumah. Banyak orang beralasan tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk memulai bercocok tanam di rumah. Padahal banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyiasati hal itu seperti menggunakan model vertical garden.
Secara garis besar vertical garden adalah pemanfataan lahan sempit utamanya dinding untuk bercocok tanam, istilah ini juga dikenal dengan taman dinding. Vertical garden dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode konvensinal dan metode hidroponik. Metode konvensional dapat menggunakan pot dinding/botol bekas yang berisi media tanam seperti tanah dan metode hidroponik dapat menggunakan pipa pvc sebagai wadah penanaman dengan rockwool/spons sebagai media tanamnya. Tanaman yang dapat ditanam dengan metode ini juga beragam mulai dari tanaman hias hingga tanaman holtikultur.
Sisi positif dari penggunaan model vertical garden memang begitu terasa dari segi lingkungan. Tak hanya itu, penanaman tanaman holtikultur pada vertical garden juga membawa dampak dari segi ekonomi. Secara tidak langsung kita dapat berhemat karena kita bisa memproduksi bahan pangan yang akan kita konsumsi secara mandiri dan juga dapat sebagai tambahan penghasilan jika dijual.
Referensi:
Alfari, S. 2020. Vertical Garden Solusi untuk Keterbatasan Lahan.
Fell, D. 2011. Vertical Gardening. New York: Rodale.
Nasution, N. 2018. Manfaat Vertical garden di Rumah.
Ramadhan, I. 2019. Kenal Lebih Dekat Tentang Vertical Garden.