Anak udaha milik BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) semakin melebarkan sayapnya dengan memperluas akses layanan keuangan melalui agen branchless banking yaitu BRILink. Hingga Juni 2020 BRI telah memiliki lebih dari 434 ribu Agen.
Hal tersebut diketahui dari data Badan Pusat Statistik (BPS) RI, namun terhitung pula hingga kini sudah terdapat 7.246 Kecamatan di negeri ini, artinya hal tersebut bila dihitung rata-rata dalam setiap kecamatannya setidaknya terdapat 60 AgenBRILink yang dapat memberikan layanan perbankan. Banyaknya jumlah agen ini turut berkontribusi terhadap transaksi hingga mencapai 320 juta kali transaksi.
Diketahui, agen BRILink sendiri adalah layanan perbankan yang tanpa memiliki kantor oleh BRI sendiri, keberadaan agen tersebut telah tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan dibuatnya sistem seperti tersebut memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses perbankan atau terciptanya inklusi keuangan.
Saat ini, Agen BRILink bisa melayani berbagai transaksi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Transaksi ini di antaranya transfer,tarik tunai, setoran pembayaran tagihan listrik PLN,Air,Iuran BPJS, telepon,pembelian pulsa,pembayaran cicilan,top-up BRIZI,Gopay,OVO, dan berbagai transaksi lainnya. Selain itum Agen BRILink juga bisa memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan dan pinjaman.
Coroporate Secretary BRI Amam Sukriyanto mengatakan, dengan adanya BRILink bermanfaat untuk mendorong inklusi keuangan Perseroan dan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah agen dan menjaga kualitas performanya. Termasuk juga dalam hal mendorong para AgenBRILink sebagai pemberi referral pinjaman dan simpanan.
BRI terus berkomitmen untuk dapat menghadirkan AgenBRILink di setiap desa di seluruh penjuru wilayah Indonesia. Peran AgenBRILink juga ikut berkontribusi terhadap kinerja Perseroan dalam menghimpun dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) BRI yang volumenya mencapai RP 9,5 Triliun atau tumbuh 790 persen dari tahun ke tahun.
Terobosan ini sebagai bukti nyata bahwa BRI ikut mendorong #BUMNUntuk75tahun Republik Indonesia dalam memberikan kontribusi pembangunan ekonomi nasional.
