Lihat ke Halaman Asli

Mari Saling Bersabar dan Memaafkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagai seorang muslim sudah semestinyalah kita mempunyai karakterisitik yang menonjol agar pengakuannya sebagai penganut agama ini merupakan pengakuan yang benar dan jujur. Salah satu karakterisitik yang harus dimiliki agar menjadi seseorang muslim sejati menurut fathi yakan dalam bukunya Madza ya'ni Intima'I lil Islam(Komitmen Muslim Sejati) di antaranya yakni kita harus berkomitmen untuk mengislamkan akhlak kita masing-masing karena akhlak mulia merupakan tujuan pokok dari risalah islam sebagaimana yang di tegaskan oleh Rasulullah Saw. Dalam sebuah haditsnya."sesungguhnya aku di utus oleh Allah untuk Menyempurnakan Akhlak yang Mulia (H.R. Ahmad).

Salah satu sifat yang menggambarkan seseorang itu berakhlak islami yakni sifat pemaaf dan sabar.sebagaimana yang telah di firmankan oleh Allah SWT

Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, Sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.(as-Syura 43)

Kita dapat melihat gambaran sikap betapa sabar dan pemaafnya suri tauladan kita Rasulullah SAW dalam sebuah kisah yang menceritakan antara beliau dengan seorang pengems buta yahudi.di kisahkan setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke sudut Pasar Madinah Al- Munawarah untuk menemui Pengemis buta. Padahal setiap harinya pengemis buta itu selalu mencaci Rasululullah. apabila ada seseorang yang mendekati pengemis buta itu beliau berkata "Wahai Saudaraku,jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang shir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhi."

Walaupun Pengemis buta itu selalu mencaci Rasulullah dengan mengatakan agar tidak mendekati yang namanya Muhammad akan tetapi rasulullah setiap pagi tetap mendatanginya dan membawakan makanan dan tanpa berkata sepatah katapun lalu menyuapinya. Hal tersebuat beliau lakukan hingga menjelang wafat.

Dan setelah Rasulullah Wafat, tidak ada lagi orang yang membawa makanan setiap pagi kepada pengemis itu. hingga suatu hari Abu bakar berkunjung ke rumah putrinya yaitu Aisyah r.a untuk menanyakan sunnah rasulullah apa yang belum ia lakukan. Aisyahpun menjawab "wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah yang hampir tidak ada satupun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja."

"Apakah itu". tanya Abu Bakar.

"setiap pagi Rasulullah selalu datang ke ujung pasar untuk memberi makan pengemis yahudi buta yang ada di sana"kata aisyah.

Pada keesokan harinya Abu bakar langsung pergi ke pasar itu dengan membawa makanan untuk pengemis itu dan menyuapinya. Ketika baru mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ??".

Abu bakarpun menjawab "aku adalah orang yang biasa datang"

Dan pengemis itupun menyangkalnya. "bukan ! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Yang biasa mendatangiku apabila mau menyuapiku dia terlebih dahulu menghaluskan makanan tersebut setelah itu ia berikan dengan lembut kepadaku".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline