Lihat ke Halaman Asli

Donald Trump dan Ahok Adalah Inspirasi Bagi Umat Islam

Diperbarui: 20 November 2016   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika memicu kegaduhan tidak hanya di Amerika Serikat tetapi juga di seluruh dunia. Pernyataan-pernyataan Trump yang sering bernada rasis dan anti Muslim membuat panas telinga. Dalam kampanyenya Trump menyampaikan gagasan untuk menolak imigran muslim yang akan masuk ke Amerika, bahkan akan membatasi hak-hak imigran muslim yang sudah tinggal di Amerika.

Perkataan-perkataan Trump yang blak-blakan dan bernada rasis ini terdengar sangat  vulgar dan kasar, namun sebenarnya ini mewakili kata hati sebagian besar rakyat Amerika. Buktinya Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Apabila di indonesia dikenal isu money politics dan mobilisasi masa dengan isu SARA dalam pemilu, ini jelas tidak berlaku di Amerika yang masyarakatnya sudah lebih terbuka dan independen.

Kebencian Trump dengan masyarakat  Muslim bukan tidak ada dasarnya. Sebagai orang kulit putih Amerika yang beragama Kristen sudah pasti dia tidak akan melihat isi sesungguhnya ajaran Islam yang ada di dalam Al-Quran, namun melihat fakta dan sepak terjang yang ditunjukkan oleh kelompok-kelompok Muslim tertentu yang mendominasi berita-berita dunia tentang kekerasan, pemenggalan, bom bunuh diri dan peperangan di belahan Asia dan Afrika. Kelompok-kelompok seperti ISIS, Al Qaeda, Bokko Haram, Al Nushra, Abu Sayaf (di Filipina), yang pada dasarnya berafiliasi dengan aliran Wahabi Salafy di Saudi Arabia memberikan citra kelam bagi seluruh umat Islam.

Sebagai Muslim kita tidak dapat menyalahkan sepenuhnya pandangan Trump tersebut  karena faktanya memang demikian.  Kelompok-kelompok ini selalu memaksakan kebenaran menurut pandanganya kepada kelompok Muslim yang lain. Dengan mudahnya mereka mereka menuduh kelompok lain kafir, munafik, atau murtad dan menebar kebencian dimana-mana.  Jika tidak sefaham dengan pemikirannya.  Jangan harap untuk dapat berdiskusi atau berdebat dengan kelompok-kelompok ini mengenai agama, karena kebanyakan mereka sudah menutup akalnya. Dalih yang biasa digunakan adalah bahwa agama itu tidak bisa diakal-akali, kita harus beriman dengan apa yang sudah didoktrinkan oleh para ulama saleh terdahulu.  

Ayat-ayat al-Quran yang dipakai sebagai hujjah biasanya dikutip sepotong-sepotong yang sesuai dengan misi mereka. Adu argumentasi dengan kelompok ini selalu berujung kata “Pokoknya pendapatku yang paling benar” yang berbeda dengan kelompokku adalah kafir, murtad, atau minimal munafik.  Trik mengambil dalil berdasarkan satu ayat dengan tanpa melihat konteksnya dari ayat yang lain sudah diperingatkan dalam al Quran .” Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia". Katakanlah: "Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, ...QS (6:91).

Monopoli dan pemaksaan kebenaran ini bisa kita lihat pada kasus Ahok yang diduga menistakan agama. Dalam gelar perkara oleh Polri dihadirkan banyak saksi Ahli agama maupun tafsir, nyata terdapat perbedaan penafsiran tentang makna dari al-Maidah 51 oleh para ahli tafsir, namun sekelompok orang tetap memaksakan kehendaknya agar Ahok tidak sekedar dijadikan tersangka namun ditahan. Pemaksaan kehendak ini jelas sekali melanggar banyak ayat-ayat al-Quran

Kita harus bersikap adil kepada seseorang sekalipun membencinya. “ Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS (5:8)

Seseorang menyampaikan bahwa hukuman seorang penista al-Quran adalah dipotong kaki dan tangannya secara bersilang. Bahkan di Youtube beredar video seseorang yang menawarkan hadiah 1 M bagi yang bisa membunuh ahok. Ini bertentangan dengan ayat-ayat berikut, “Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.” QS(16:126), “Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab.”QS (40:40).

Seandainya terbukti Ahok memang mengolok-olok al-Quran maka apa yang harus dilakukan? Kita lihat ayat berikut: “Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,”QS (4:140). Dan juga ayat ini, “Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” QS (6:68). Ayat-ayat ini sangat jelas dan eksplisit.

Maka kita bisa menilai sendiri bahwa orang yang mengatakan bahwa hukumnya dipotong tangan dan kakinya atau dibunuh adalah orang-orang  jahiliyah dan bukan pengikut Rasulullah saw meskipun mulutnya mengatakan bahwa mereka adalah PEMBELA ISLAM, yang menerapkan hukum tidak berdasarkan al-Quran seperti dalam surah al-Maidah ayat 49, dan 50 berikut: “ (49)dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.

( 50 )Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline